Namaku Rasti, tinggiku 163 cm,
kulitku putih mulus, umurku baru saja
mencapai 16 tahun 1 minggu lalu, aku
bersekolah di sebuah SMA ternama di
JakSel. Semua temanku selalu
memuji kecantikan wajahku yang
merupakan wajah campuran Jepang
(ibuku) dengan Amerika (ayahku),
juga aku selalu merawat tubuhku
dengan fitness sehingga hasilnya
bongkahan pantatku kencang dan
padat serta dadaku berukuran 34B
yang membusung dan kencang, dan
karena aku memakai salep khusus,
putingku menjadi warna pink
kemerahan meskipun sering disedot
oleh lelaki. Pertama kali aku kenal
sex yaitu ketika aku baru kelas 3
SMP, waktu itu aku penasaran
dengan penis cowok, maka dari itu
aku meminta pacarku yang sudah
kelas 2 SMA untuk memperlihatkan
penisnya padaku, dan tentu saja dia
senang memperlihatkannya, lalu
entah kenapa waktu itu aku
terangsang oleh sentuhannya dan
akhirnya terjadilah peristiwa yang
menyebabkan hilangnya
keperawananku.
Biasanya kan, cowok yang “minta”
duluan tapi aku tidak pernah malu
untuk “minta” duluan karena nafsuku
memang tinggi. Cerita ini dimulai
ketika aku baru pulang dari rumah
temanku pada jam 8 malam, tak
disangka kereta yang kutunggu
datang terlambat.
Aku terus menunggu walaupun agak
boring. Memang sih, ortuku
menyuruhku untuk memakai
kendaraan pribadi tapi aku lebih
memilih kendaraan umum karena
aku tidak mau jadi anak manja yang
kemana-mana naik mobil. Kulihat
jam tanganku sudah menunjukkan
pukul 9 malam, akhirnya keretaku
tiba juga, langsung saja aku masuk.
Di gerbong yang aku masuki, hanya
ada aku dan 5 orang bapak-bapak
yang duduknya saling berjauhan.
Ketika aku masuk, mata ke 5 bapak
itu memandang liar terhadapku
karena pada saat itu, aku memakai
seragam sekolah yang paling nakal
diantara semua seragamku. Rok abu-
abuku berjarak 15 cm di atas lutut,
dan juga aku membuka 2 kancing
baju seragamku. Aku memang suka
memakai pakaian yang seksi karena
selain aku percaya diri dengan
tubuhku yang sintal, aku juga suka
sekali memperlihatkan tubuhku yang
indah kepada para lelaki atau yang
biasa orang bilang eksibisionis.
Sebagai balasan pandangan mereka,
aku hanya memberikan senyum
kepada mereka. Lalu aku duduk di
depan seorang bapak yang kutaksir
berumur 50an, tampangnya
bijaksana mengingatkanku pada
guruku yang killer di sekolahku.
Kulihat bapak itu tersenyum
kearahku sambil melihat ke arah
rokku seolah-olah bisa melihat apa
yang dibalik rokku. Aku sih malah
senang diliati seperti ini. Karena
mungkin aku sudah kelelahan, aku
tertidur.
Tiba-tiba kurasakan geli pada kedua
buah dada dan putingku, spontan aku
membuka mataku lalu aku
mendapati tanganku sudah terikat ke
salah satu besi yang berada di atas
kepalaku (itu tuh… tempat buat taruh
barang bawaan) dengan posisiku
yang masih duduk di bangku kereta,
juga seragam dan rokku sudah
robek, mungkin karena aku terlalu
lelah sampai-sampai aku tidak sadar
ketika mereka merobek baju dan
rokku.
Bhku sudah tak tahu entah kemana,
kini dadaku yang kencang, putih
mulus, dan berukuran 34B menjadi
bulan-bulanan ke 4 laki-laki yang
sedang mengerjaiku. Lalu aku
merasakan ada yang menusuk-nusuk
vaginaku yang masih terbungkus
celana dalamku yang berwarna pink.
Ternyata ada seorang lagi yang
menusuk-nusukkan jarinya ke dalam
vaginaku, aku mendesah “aaahh….
terus….. jaaaa…..ngan be…..rhenti!!”
karena sensasi jari yang menusuk-
nusuk vaginaku serta jilatan-jilatan
dari 4 orang yang menjilati setiap
sudut dadaku membuat nafsuku
yang memang tinggi menjadi tidak
tertahankan. “wah, nih cewek malah
suka, udah cantik, sexy, nafsunya
tinggi lagi….” komentar bapak yang
berada di depan vaginaku, aku tidak
mendengar jelas karena aku
mencapai orgasme yang pertama,
mungkin kalau aku dengar dengan
jelas, aku sudah ketakutan setengah
mati. Lalu celana dalamku yang
sudah basah karena cairan deras
yang keluar dari vaginaku akibat
orgasme dibuang ke luar kereta
lewat jendela. Aku hanya bisa
mendesah “mmmaaahhh….” ketika
bapak yang berada di depan
vaginaku mulai menjilati dan
menyentil-nyentil klitorisku.
Si bapak itu terus menyapu sekitar
bibir kemaluanku dengan lidahnya
sampai cairanku habis ditelannya,
sementara itu ke 4 bapak yang
menjilati dadaku berebutan melahap
dadaku. Lalu tiba-tiba ke 4 bapak
menyingkir dari ke dua buah dadaku
yang sudah basah oleh air liur
mereka, dan 2 dari bapak itu
mengangkat kakiku ke atas sehingga
vaginaku yang merekah, berwarna
kemerahan, dan masih sempit terlihat
jelas oleh mereka. Lalu bapak yang
tadi menjilati vaginaku, kini
meletakkan kepala penisnya di pintu
masuk vaginaku, lalu dia langsung
menghujamkan penisnya yang
besar,hitam, dan berurat ke dalam
vaginaku yang sudah basah. Aku
berteriak “aaahhh… sakit pak”, “sakit
tapi enak kan….” balas bapak yang
mengangkat kaki kiriku, lalu bapak
yang sedang mengaduk-aduk
vaginaku berkata “gila nih cewek,
memiawnya sempit banget, gak kuat
gue nih lama-lama”, lalu bapak itu
langsung memompa vaginaku secara
perlahan namun pasti , ketika aku
sedang asyik-asyiknya merasakan
sodokan dan adukan penis bapak itu
di dalam vaginaku, tiba-tiba kedua
putingku digigit oleh 2 bapak yang
dari tadi berdiri saja. Lalu 2 bapak
yang memegangi kakiku, mengikat
kakiku ke besi yang ada ikatan tali
tanganku sehingga kini vaginaku
lebih terangkat. Kemudian 2 bapak
tadi mengambil handycam dari tas
mereka masing-masing dan mulai
merekam tubuhku yang sedang
digarap oleh ke 3 temannya,lalu
salah satu bapak itu berkata “waduh,
nih cewek udah cantik, sexy, mulus,
suka *******, coba bini gua, cantik ‘n
mulus kayak gini, bisa betah gue di
rumah” lalu mereka semua tertawa
kecuali bapak yang sedang gencar
menggenjot vaginaku, tiba-tiba
bapak itu menekan penisnya sangat
keras ke dalam vaginaku sehingga
aku kesakitan tapi aku hanya bisa
mendesah pelan “mmmmaahhh….”
karena tenagaku sudah terkuras
habis, dan sensasi dari kombinasi
antara jilatan di kedua putingku dan
sodokan-sodokan penis di dalam
vaginaku membuatku mencapai
orgasme yang ketiga sehingga aku
berteriak “akkkkhhh….. aku keeee…..
luuaaaarr!!!”, 15 menit kemudian
bapak yang menggenjot vaginaku
mempercepat genjotannya, tak lama
kemudian dia berkata
“aakkhh….keluar”, lalu menyemburlah
sperma yang terasa sangat hangat di
dalam vaginaku, lalu bapak itu
berkata “gila, memiawnya kayak
ngisep ****** gue ke dalem, enak
banget memiawnya”, sedangkan aku
hanya mendesah “hhhhaaaahhh…”
karena kehabisan tenaga, lalu
vaginaku terus digenjot sampai
mereka berlima mengeluarkan
sperma mereka ke dalam vaginaku,
lalu mereka membuka ikatan di
pergelangan tangan dan kakiku.
Mereka membiarkanku istirahat
sejenak, sambil mengobrol-obrol
denganku dan menanyakan nomor
hpku. Aku bertanya kepada mereka
kenapa memperkosaku, salah satu
dari ke 5 bapak itu menjawab “siapa
sih yang gak mau nyobain tubuh
neng cantik dan sexy kayak neng”,
“akh, bapak bisa aja. Bapak-bapak ini
udah saling kenal ya?” balasku. Lalu
bapak yang tadi berkata lagi “ya,
kami teman SMA, kami abis reunian,
kebetulan ketemu neng, jadi bisa
refreshing, abisnya reuniannya isinya
orang-orang yang umurnya 50an
kayak kami, kami kan juga pengen
ngerasain daun muda”, aku hanya
tersenyum saja mendengar jawaban
dari orang yang baru saja
menyetubuhiku dan orang itu
sepantasnya menjadi bapakku.
Setelah 15 menitan aku duduk di
bangku kereta, mereka sudah
bernafsu lagi dan mereka mulai
berebutan mengkorek-korekkan jari
mereka ke dalam vagina dan anusku
serta meremas-remas payudaraku
yang montok. Ketika aku sedang
merasakan sensasi nikmat dari
korekan jari di kedua lubangku dan
remasan-remasan di dada serta
putingku oleh ke 5 bapak itu tiba-tiba
kereta tiba di stasiun dan pintu
kereta terbuka, untungnya tidak ada
yang masuk ke gerbong kami. Tapi
dari gerbong lainnya muncul petugas
karcis yang sudah kakek-kakek,
umurnya kuperkirakan 65 tahunan ke
atas. Awalnya dia kaget melihat
seorang gadis telanjang dikerumuni
oleh 5 orang bapak-bapak, tapi
mungkin karena melihat tubuh
telanjangku yang begitu menggoda,
kakek itu berkata “lagi asyik nih,
boleh ikutan gak?”, “boleh pak,
tubuhku kan emang buat muasin
laki-laki” jawabku.
www.ceritakita.hexat.comKakek itu mendekati kami berenam,
lalu mereka melucuti pakaian mereka
sendiri. Kini, ada 6 orang laki-laki
yang berebutan untuk meraba-raba
tubuhku. Mereka terus meraba-raba
tubuhku sampai aku mencapai
orgasme yang entah keberapa kali.
Ternyata, salah satu dari 5 orang
bapak itu ada yang membawa tikar,
langsung saja bapak itu menggelar
tikar di lantai gerbong kereta.
Lalu sang kakek diberikan
kesempatan pertama mencicipi
vaginaku di ronde kedua ini, sang
kakek langsung tidur di atas tikar,
kemudian aku disuruh menaiki
penisnya yang sudah tegang. Aku
naik ke atas badannya dan
mengarahkan penisnya ke vaginaku,
ketika kepala penisnya berada di
depan vaginaku, dia langsung
menggerakkan pinggulnya ke atas
sehingga penisnya masuk ke dalam
vaginaku dengan sangat keras
sampai aku merasa kesakitan dan
berteriak “aaauuuwww……sakit…..”,
tapi sepertinya dia tidak
menghiraukannya.
Kakek itu menggenjot vaginaku
dengan cepat dan kuat sehingga
membuatku merasa nikmat sekali
dan mendesah “aaahh….te…russ…
jangan…..ber…..henti “, ketika aku
sedang merasakan nikmatnya
genjotan di vaginaku, tiba-tiba aku
merasakan ada 2 jari yang
mengkorek-korek anusku, tak lama
kemudian, kurasakan penis yang
hangat menyeruak masuk ke dalam
anusku, lalu kudengar pemilik dari
penis itu berkata “gila, lobang
pantatnya sempitnya minta
ampun…..enak banget”. Kini, aku
merasakan sodokan di kedua
lubangku, aku memejamkan mata
untuk menghayati hujaman demi
hujaman penis yang kulitnya sudah
mengkerut tapi tetap nikmat yang
mengaduk-aduk vagina dan anusku.
20 menit kemudian, sang kakek
mempercepat frekuensi genjotannya
sedangkan bapak yang menggenjot
anusku kelihatannya belum mau
orgasme, kurasakan penis yang ada
di vaginaku berdenyut, tak lama
kemudian sang kakek berkata
“aaaakkhhh…..ke….luuu….aaaarr!!”,
sang kakek menyemburkan lahar
putih dan kentalnya yang hangat ke
dalam vaginaku berbarengan dengan
orgasmeku yang kedua di ronde
kedua ini.
Daerah selangkanganku menjadi
sangat basah karena sperma bapak
itu dan juga cairanku sendiri sampai-
sampai ada yang mengalir keluar dari
vaginaku ke pahaku yang mulus.
Kemudian tubuhku yang sudah lemas
diangkat oleh bapak yang masih
gencar mengerjai pantatku, lalu
kakek tadi bangkit dari tikar dan
digantikan dengan bapak yang lain,
lalu aku didudukkan di penis bapak
yang baru tidur di tikar oleh bapak
yang mengerjai pantatku. 5 menit
kemudian, akhirnya bapak yang
menggenjot lubang anusku
menyemburkan spermanya ke dalam
lubang anusku dan sebagian
spermanya mengalir keluar dari
lubang anusku ke vagina dan pahaku
kemudian lubang anusku dimasuki
oleh penis lainnya, dan seperti
sebelumnya dua lubang
kenikmatanku digenjot oleh 2 penis
yang berbeda, dan ketika sudah
menyemburkan sperma di dalam
vagina dan anusku, posisinya
digantikan oleh bapak lainnya, begitu
seterusnya sampai masing-masing
bapak itu menyemburkan spermanya
ke dalam vagina, anus, dan mulutku.
Semua persenggaman yang terjadi
direkam dalam handycam.
Setelah mereka puas menggarap
tubuhku selama lebih dari 1 1/2 jam,
mereka membiarkanku tidur di tikar
untuk istirahat dan mereka memotret
dengan kamera yang dibawa kakek
itu serta mereka juga merekam
tubuhku yang sudah belepotan
karena sperma mereka dengan
handycam mereka. 10 menit
kemudian, akhirnya kereta yang
kutumpangi sampai di stasiun yang
kutuju, lalu mereka ber6
mengucapkan sampai jumpa dan
berjanji akan menelponku. Aku
keluar dari kereta dengan tidak
memakai apa-apa karena selain
seragamku sudah dirobek oleh 5
bapak tadi, aku juga takut pintu
kereta akan tertutup, jika itu terjadi
maka tubuhku akan digarap lagi oleh
mereka karena nafsu mereka besar
entah karena nafsu mereka memang
besar atau karena melihat tubuh
montokku yang kapan saja bisa
mereka nikmati.
Di stasiun ini ada kamar mandi, maka
dari itu aku langsung mengambil
langkah seribu ke kamar mandi
dengan sperma yang masih menetes
dari vagina dan lubang anusku
meninggalkan jejak putih kental ke
lantai. Untungnya, setelah dari rumah
temanku, aku sempat ke mall untuk
membeli tank top, rok mini, parfum,
dan pelembab rambut. Langsung saja
kupakai semua agar tidak ketahuan
oleh orang-orang kalau tubuhku habis
digarap selama 1 1/2 jam lebih oleh 6
orang laki-laki tapi aku tidak mencuci
vaginaku (ya iyalah, masa mau cuci
vagina di wastafel….hehe) karena
aku suka bau sperma baik yang
masih cair maupun yang sudah
kering dan juga aku lupa membeli
celana dalam dan bh sehingga aku
tidak memakai apa-apa dibalik tank
top dan rok miniku. Aku menyetop
taksi dan menuju ke rumahku. Aku
tau kalau si supir taksi melihat
badanku yang putih mulus dan sexy
ini, kalau saja aku tidak kelelahan
pasti sudah kugoda dia sampai dia
tidak tahan dan akhirnya
memperkosa, tapi badanku sudah
sangat lemas sehingga aku menjadi
tidak bernafsu. Setelah sampai di
rumah, aku membayar supir taksi itu
dan langsung memencet bel. Mbok
Parti berlari dari dalam rumah untuk
membukakan gerbang, sambil
membukakan gerbang Mbok Parti
“aduh non dari mana aja sih non?
mbok kan khawatir”, “tadi Rasti ke
rumah temen dulu, terus pulangnya
naik keretanya, eh keretanya datang
terlambat, ya jadinya Rasti pulangnya
telat” jawabku. Mbok Parti ini
memang seperti kakakku karena dia
yang merawatku dari kecil kalau
orang tuaku sedang pergi ke luar
negeri. Aku langsung menuju
kamarku, dan menjatuhkan badanku
ke kasurku.
Karena aku sangat kelelahan.