All the things she said
All the things she said
Running through my head
All the things she said
All the things she said
Running through my head
This is not enough
Alunan lagu tersebut terdengar dari sebuah VCD player pada sebuah kamar berukuran 5x5 m. VCD player tersebut terletak pada sebuah meja belajar. Di samping kiri meja belajar tersebut terdapat sebuah lorong selebar 2 meter yang menuju ke kamar mandi. Sedangkan di samping kanan berjarak satu meter adalah pintu keluar dari kamar itu. Disamping kanan pintu keluar terdapat sebuah hiasan dinding yang bertuliskan sebuah nama. Kiky Febrianti.
Ya. Memang kamar yang menghadap ke utara tersebut adalah kamar Kiky. Dia masih berusia 14 tahun dan bersekolah di SMP 8 Yogyakarta kelas 2. Dia dikirim orangtuanya dari sebuah kota kecil di Jawa Timur untuk belajar ke Yogya. Dan kamar ini adalah sebuah kamar kost yang ditempatinya di kawasan belakang Pamor Swalayan. Spring bed cewek yang beratnya sekitar 50 kg dan tingginya sekitar 160 cm itu terletak di pojok tenggara kamar tersebut. Di pojok depannya terdapat sebuah lemari plastik. Diantara spring bed dan almari terdapat sebuah meja rias kecil dan bangkunya.
Mother looking at me
Tell me what do you see
Yes, i've lost my mind
Daddy looking at me
Will i ever be free
Have i crossed the line
Alunan lagu tersebut terhenti. Keluarlah sebuah tubuh telanjang dari dalam kamar mandi. Tubuh berkulit sawo matang tersebut penuh dengan busa sabun. Dialah Kiky. Dia menekan sebuah tombol pada VCD player tersebut. Kembali terdengar alunan lagu All The Things She Said yang dinyanyikan oleh Tatu. Jarum jam dinding di atas meja belajar menunjukkan pukul enam kurang sepuluh menit.
Tiba-tiba. Pintu kamar Kiky terbuka. Muncul seorang cewek berseragam SMU yang badgenya tertulis SMU 6 Yogyakarta. Dia masih kelas 1 SMU dan berusia 16 tahun. Cewek berambut lurus pendek sebahu dan berwarna kemerah-merahan itu hanya tinggal melengkapi dirinya dengan sepatu untuk berangkat ke sekolah.
"Eh." cewek itu kaget.
Kiky yang lebih kaget lagi. Dia yang masih di depan meja belajarnya hanya bisa menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya sambil setengah marah. Tangan kanan menutupi kedua payudaranya yang berukuran 34 sementara tangan kirinya menutupi bagian bawah pusar.
"Enak saja nyelonong masuk kamar. Ketuk pintu dulu dong." kata Kiky.
"Maaf Ki." jawab cewek itu lirih. Kemudian lanjutnya.
"Aku hanya mau minta parfummu. Punyaku habis."
"Ya sudah. Ambil lalu tutup pintu kembali." kata Kiky sambil berlalu menuju ke kamar mandi kembali.
Dia lalu membuka kran pancuran dan mengguyur tubuhnya yang penuh busa sabun. Setelah busa sabunnya hilang dia lalu masuk ke dalam bathtub. Sementara cewek yang bernama Winny Jayanti itu mengambil botol Topaze Cologne Spray dari meja rias Kiky. Dia menyemprotkan parfum itu ke pakaian seragamnya yang menutupi tubuh berkulit putih mulus. Setelah itu Winny yang beratnya sekitar 48 kg dan tingginya sekitar 167 cm tidak segera meninggalkan kamar Kiky.
Tanpa sadar dia melepas baju dan rok seragam SMU-nya serta kaos dalamnya sambil berjalan ke kamar mandi. Dia berhenti di depan pintu kamar mandi dilihatnya Kiky sedang duduk di dalam bathtub. Kedua kakinya ditekuk dan dikangkangkan kedua tangannya membuka vaginanya. Dia hanya diam saja melihat Winny berdiri di depan pintu kamar mandi. Dia tidak berusaha menutupi bagian tubuhnya yang terbuka seperti ketika Winny masuk tanpa permisi ke dalam kamarnya tadi.
"Bolehkah aku ikut mandi?" tanya Winny sambil melepas bra yang menutupi kedua payudara berukuran 34 nya serta celana dalamnya.
Tanpa sadar juga Kiky yang rambut lurusnya dipotong cepak ala polwan dan berwarna coklat hanya mengangguk. Dia juga menjulurkan lidahnya keluar. Dibimbingnya tangan kiri Winny untuk masuk ke dalam bathtub setelah Winny berada dalam jangkauan tangan kanannya. Tangan kiri Winny lalu memegang bahu kanan Kiky. Sedangkan kedua tangan Kiky memegang sekaligus meremas pantat Winny yang besar itu.
Kiky kemudian menempelkan kedua payudaranya ke kedua payudara Winny. Kedua bibir mereka berdua saling bersentuhan dan keduanya juga saling mengeluarkan lidah dan saling menjilat. Kedua tangan Kiky yang basah membelai punggung Winny. Winny juga ikut-ikutan membelai punggung Kiky dengan kedua tangannya yang telah dibasahi.
Kiky kemudian membalikkan tubuh Winny. Dari belakang kedua tangannya meremas kedua payudara Winny. Winny sendiri hendak terjatuh yang kemudian ditarik kebelakang oleh Kiky. Keduanya lalu duduk meluruskan kedua kaki dan menyandarkan tubuh pada pinggir bathtub. Kiky di sebelah kiri Winny.
Kiky menuangkan sabun cair dari botol Sweet Honesty Body Shower ke kedua payudara Winny yang sudah basah. Tangan kiri Kiky meremas-remas payudara kanan Winny yang telah diberi sabun cair. Kemudian tangan kirinya ganti meremas payudara kiri Winny. Tangan kirinya bergerak ke bawah dan membelai vagina Winny dari bawah air. Tangan kiri Winny lalu memegang bahu kiri Kiky. Tangan kanannya membelai vagina Kiky yang membuat tangan kiri Kiky meremas payudara kanan Winny. Sementara tugas membelai vagina Winny diserahkan kepada tangan kanannya.
Winny lalu mengambil botol Sweet Honesty Body Shower dan menuangkan isinya ke vagina Kiky yang terbuka. Kemudian diletakkan botol tersebut ke pinggir bathtub dan mengambil sebuah selang pendek. Selang itu dikeluarmasukkan ke vagina Kiky. Kiky hanya bisa meremas-remas kedua payudaranya sendiri bergantian dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya membantu kedua tangan Winny yang memegang selang. Dia akhirnya mencapai orgasme dengan selang yang dikocok ke vaginanya oleh Winny.
Sekarang Winny duduk di pinggir bathtub. Kedua kakinya dikangkangkan. Kedua tangannya meremas-remas sendiri kedua payudaranya. Sedangkan Kiky sedang menghisap vagina Winny dengan lidahnya. Tangan kirinya membelai paha kanan Winny. Dan tangan kanannya menumpangkan kaki kiri Winny ke bahu kanannya. Giliran Winny yang mengalami orgasme.
Tanpa mereka berdua sadari botol Sweet Honesty Body Shower yang belum tertutup itu tumpah ke dalam bathtub yang menghasilkan air didalam bathtub mengandung busa yang cukup banyak. Winny lalu mendorong Kiky ke dalam bathtub. Kiky yang didorong kemudian menarik kedua tangan Winny yang lalu ikut jatuh. Tubuh mereka berdua penuh dengan busa sabun. Keduanya yang duduk lalu berpelukan. Kedua payudara mereka berdua saling menempel. Kedua tangan mereka berdua saling membelai punggung. Kiky lalu menjilati leher Winny. Winny tidak mau kalah dia menangkap lidah Kiky dengan lidahnya. Lidah keduanya saling menjilat di dalam mulut yang berciuman.
Kiky dan Winny merenggangkan pelukannya dengan kedua puting masih tetap saling bergesekan. Kiky lalu membersihkan busa sabun di kedua payudara Winny dengan kedua tangannya sambil sesekali meremas-remas. Dia lalu menghisap kedua payudara Winny bergantian. Setelah puas giliran Winny. Winny juga membersihkan busa sabun di kedua payudara Kiky dengan kedua tangannya sambil sesekali meremas-remas. Dia lalu menghisap kedua payudara Kiky bergantian.
Kiky lalu membimbing Winny untuk berdiri. Dia membalikkan tubuh Winny. Dari belakang Kiky memeluk Winny. Tangan kanannya membelai paha kanan Winny. Sedangkan tangan kirinya berada di bawah kedua payudara Winny. Winny sendiri sedang meremas kedua payudaranya dengan kedua tangannya sendiri. Lalu kedua tangannya membimbing kedua tangan Kiky untuk meremas kedua payudaranya. Sedangkan kedua tangannya sendiri lalu membelai kedua pahanya sendiri.
Winny lalu membalikkan tubuhnya. Dia jongkok di depan Kiky. Dijilatinya pusar Kiky yang kemudian duduk di pinggir bathtub. Keduanya lalu berciuman dan saling berperang lidah. Kedua tangan Winny membelai kedua lengan Kiky. Sedangkan kedua tangan Kiky meremas pantat Winny. Mulut Winny turun ke bawah dan menghisap vagina Kiky dengan lidahnya. Kedua tangan Kiky meremas sendiri kedua payudaranya.
Kemudian Winny duduk di pangkuan Kiky dengan saling berpelukan. Kedua payudara mereka saling bergesekan. Vagina mereka saling bergesekan juga.
Entah kenapa. Setelah itu mereka berdua terbangun dari ketidaksarannya.
"Eh. Jam berapa ini." kata Winny yang pertama kali sadar.
"Iya. Ya. Bisa telat ke sekolah." timpal Kiky.
Keduanya lalu beranjak dari bathtub yang penuh dengan busa sabun. Keduanya lalu mandi di bawah kran pancuran. Walaupun saling membersihkan sisa-sisa busa, mereka berdua tidak bergairah untuk saling memuaskan. Mereka berdua sadar bahwa mereka telah terlambat untuk bersekolah. Betul-betul terlambat.
Jarum jam menunjukkan pukul tujuh lewat limabelas menit ketika mereka selesai berpakaian dan berdandan ala kadarnya. Mereka berdua sama-sama menunggu bus kota yang akan mengantar mereka ke sekolah. Mereka berdua terdiam. Hanya sesekali saling pandang dan tersenyum. Padahal biasanya mereka berdua saling mengobrol tentang berbagai hal.
Di sekolah, Winny telah bisa melupakan kejadian di bathtub kamar mandi Kiky. Tidak begitu dengan Kiky, dia tidak bisa melupakan sensasinya dengan Winny di bathtub kamar mandinya. Di kelasnya dia semeja dengan Asti. Asti Ananta. Usianya sama dengan usianya. Cewek yang beratnya sekitar 48 kg dan tingginya sekitar 168 cm itu suka memakai rok seragam 15 cm diatas lutut kebanggaannya.
Kebanggannya yang lain adalah baju seragamnya. Baju seragamnya ketat dan tipis sehingga bra atau miniset tanpa memakai memaki kaos dalam yang menutupi payudaranya kelihatan transparan. Payudaranya berukuran 38 diatas ukuran sewajarnya anak sebayanya. Wajar saja kalau cowok-cowok di kelasnya, terutama di sekolahnya berebut untuk menarik simpati cewek. Memang dia yang tercantik di SMP 8 ini. Dan yang paling berani dengan pakaiannya.
Biasanya Kiky biasa-biasa saja melihat paha putih mulus Asti yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Tapi kali ini lain. Dia begitu terangsang. Konsentrasinya pada pelajaran buyar. Tangan kanannya diberanikan untuk membelai paha kiri Asti dengan lembut. Asti hanya tersenyum dan dibalasnya dengan tersenyum pula. Bersamaan dengan itu.
Tet.. Tet.. Tet..
Bunyi bel tanda pergantian jam membuat Kiky mengangkat tangan kanannya dari paha kiri Asti. Jam pelajaran kedua adalah olahraga. Semua teman sekelas Kiky telah berpakaian olahraga. Setelah pemanasan beberapa menit, Bu In selaku guru olahraga mengadakan penilaian tembakan hukuman dalam olahraga bola basket untuk siswa putri. Sementara siswa putra disuruh ke lapangan sepakbola. Kiky terpesona dengan kedua payudara Asti yang bergoyang ketika dia melompat untuk memasukkan bola ke ring basket.
Dia lalu mengikuti Asti yang telah selesai penilaian ke toilet. Dia punya rencana terhadap Asti.
"Lemparanmu bagus." kata Kiky.
"Terimakasih. Kamu juga bagus." jawab Asti sambil tersenyum. Senyum yang menggoda.
Asti lalu masuk ke salah satu kamar toilet. Sementara Kiky mengunci pintu masuk ruang toilet dari dalam. Dia lalu berdiri bersandar di tembok. Asti keluar dari kamar toilet dan berkaca di depan wastafel untuk merapikan rambutnya yang hitam panjang dan berombak itu. Ketika itulah Kiky memeluk pelan Asti dari belakang.
"Eh."
Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Asti, lehernya telah dijilati oleh lidah Kiky, kedua tangan Kiky merayap masuk ke dalam kaos olahraga yang dipakai Asti, dibukanya kaitan bra yang dipakainya. Kedua tangannya masuk ke dalam bra yang sudah longgar itu dan meremas kedua payudara Asti. Asti mencoba menoleh dan bibirnya bersentuhan dengan bibir Kiky. Mereka berdua saling berciuman.
Lalu Kiky membalikkan tubuh Asti. Kedua tangannya mencoba melepas kaos olahraga Asti.
"Jangan." tolak Asti sambil mempertahankan kaosnya agar jangan diangkat ke atas.
"Tanggung nich." kata Kiky.
"Jangan disini. Kalau ada orang tahu, gimana coba?"
Kiky sadar dengan perbuatannya.
"Kamu benar." kata Kiky sambil mengusap rambut Asti yang membenahi pakaiannya.
"Ayo keluar." sambungnya kemudian.
Mereka berdua keluar dari dalam toilet sambil membicarakan untuk melanjutkan birahi mereka yang tertunda. Kembalinya mereka berdua ke lapangan bola basket menarik perhatian seorang cewek teman sekleas mereka. Dia adalah Dian Fajaria. Ketika istirahat cewek yang beratnya sekitar 45 kg dan tingginya sekitar 156 cm itu menghampiri Kiky dan Asti yang sedang minum es di kantin sekolah.
"Hayoo. Apa yang kalian lakukan di dalam toilet tadi?" tanya Dian yang sebagian rambut hitamnya yang lurus dan panjang disemir biru.
"Apa sich?" kata Asti kaget.
Sedangkan Kiky yang juga agak kaget hanya diam. Kesempatan nich. Pikir Kiky.
"Aku tahu apa yang kalian lakukan di dalam toilet."
"Kok kamu tahu?" tanya Kiky.
"Aku juga sering melakukannya waktu di SMPku yang dulu. Pasti kalian adu besar ya?" tanya Dian yang usianya lebih tua satu tahun dari Kiky dan Asti.
"Adu besar apa? " Asti yang tidak kaget lagi balik bertanya.
"Adu besar payudara. Terus bergesekan kedua payudara. Iya kan?"
"Waah. Kita bisa belajar dari Dian, dong As." kata Kiky.
"Loh. Kok." Dian bingung dengan jawaban Kiky.
"Kita tadi baru pertama kali lakukan itu. Tapi belum puas. Kamu ikut ke rumahku ya? Habis pulang sekolah nanti." kata Asti.
Dian diam sejenak untuk kemudian mengangguk sambil tersenyum.
Di dalam kelas mereka bertiga tidak konsentrasi dalam pelajaran. Mereka bertiga saling pandang dan tersenyum yang mengundang birahi. Beruntung sekali sekolah mereka bertiga pulang cepat karena para guru akan mengadakan rapat. Mereka bertiga langsung menuju ke rumah Asti yang lokasinya di daerah Terban. Sebelah utara sekolah mereka. Rumah Asti sepi karena kedua orangtuanya bekerja di luar kota. Hanya seminggu sekali orangtuanya pulang. Dia anak sendiri adalah anak tunggal.
Begitu masuk ke dalam rumah dan Asti mengungi pintu, mereka bertiga saling cepat melepas sepatu. Mereka bertiga menuju ruang keluarga dan melempar tas ke kursi sofa dan melepas pakaian seragam sekolah. Beberapa menit lagi jarum jam dinidng di ruang tamu rumah Asti akan menunjukkan pukul sepuluh lewat lima belas menit.
Kiky dan Dian tinggal memakai miniset dan celana dalam. Sedangkan Asti tinggal memakai bra dan celana dalam. Kiky lalu menghampiri Dian. Mereka berdua lalu saling berciuman dan kedua tangan mereka saling menaikkan ke atas miniset yang mereka pakai. Kiky menaikkan ke atas miniset yang dipakai Dian sehingga kedua payudara Dian yang berukuran 32 terlihat jelas. Sedangkan Dian juga menaikkan ke atas miniset yang dipakai Kiky.
Asti yang juga melepas bra yang dipakainya membelai kedua paha Dian yang kulitnya putih mulus. Sementara Kiky dan Dian masih saling berciuman dan berjilatan lidah. Kedua payudara mereka saling menempel dan bergesekan.
Gerakan mulut Kiky turun dan menjilati puting payudara kanan Dian sambil tangan kirinya meremas payudara kanan Dian. Sedangkan tangan kanannya meremas payudara kiri Dian. Dian sendiri menjulurkan kepalanya ke belakang dan saling berciuman dengan Asti yang tangan kanannya membelai paha kanan Dian.
Sekarang Kiky menjilati puting payudara kiri Dian dari samping kiri Dian sambil duduk di kursi sofa. Sedangkan puting payudara kanannya dijilati oleh Asti dari samping kanan Dian yang juga duduk di kursi sofa. Tangan kiri Kiky membelai paha kiri Dian dan tangan kanan Asti membelai paha kanan Dian. Kiky dan Asti lalu melepas celana dalam yang dipakai Dian. Sementara puting kanannya masih dijilati oleh Asti. Sedangkan Dian meremas payudara kirinya sendiri dan Kiky menjilati pusar Dian.
Dian membalikkan tubuhnya. Mereka berdua lalu menjilati pantat Dian. Asti lalu merebahkan tubuhnya ke kursi sofa yang panjang sambil kepalanya bersandar di pinggirannya. Kiky menghampirinya. Diangkatnya kaki kanan Asti. Dijilatinya jari-jari kaki kanan Asti sambil kedua tangannya mencoba melepas celana dalam yang dipakai Asti. Sedangkan Dian dari samping kanan belakang meremas kedua payudara Asti.
Asti mengulurkan tangan kanannya ke belakang untuk meremas payudara Dian. Diremasnya payudara kiri Dian dan sekaligus dicobanya untuk menghisap payudara kiri Dian. Berhasil. Kiky juga berhasil melepas celana dalam Asti yang sudah merubah posisinya menjadi duduk. Kiky lalu berjongkok di depan Asti dan menghisap vagina Asti dengan lidahnya.
Dian juga pindah ke samping kiri Asti. Dia melepas minisetnya. Disodorkannya payudara kirinya untuk dihisap oleh Asti. Sedangkan tangan kirinya meremas payudara kiri Asti. Kiky masih menghisap vagina Asti dengan lidahnya. Dia menungging dan kedua tangannya berpegangan pada kedua betis kaki Asti.
Akhirnya Kiky kelelahan. Dia lalu duduk di kursi sofa dan melepas celana dalam dan minisetnya. Asti menghampirinya. Dikangkangkannya kedua kaki Kiky. Dari samping kanannya dia jongkok dan dijilatnya puting payudara kanan Kiky sambil jari tengah tangan kanannya mengocok vagina Kiky dari bawah paha kanan Kiky.
Sementara Dian duduk dan menyandarkan kepalanya ke pinggang kiri Kiky. Jari tengah tangan kanannya mengocok sendiri vaginanya dan payudara kirinya diremas oleh tangan kiri Kiky. Kemudian Dian juga ikut menjilat puting payudara kiri Kiky dan jari tengah tangan kirinya bergantian dengan jari tengah tangan kanan Asti untuk mengocok vagina Kiky.
Jeritan Kiky yang agak keras membuat Asti dan Dian menghentikan kocokan jari tengah pada vagina Kiky. Keduanya lalu berdiri dan saling berciuman dan berjilatan lidah. Tangan kanan Asti memegang tangan kiri Dian dan diremaskan ke payudara kanannya. Sementara itu Kiky dari bawah menghisap vagina Dian dengan lidahnya.
Permainan mereka bertiga semakin panas. Kiky masih menghisap vagina Dian dengan lidahnya ketika Asti dan Dian saling menggesekkan kedua payudara sambil masih berjilatan lidah. Sesekali keduanya saling menjilati leher.
Tit.. Tit.. Tit..
Bunyi alarm sebuah jam weker membangunkan Kiky. Dia heran bagaimana dia bisa tertidur. Dia tertidur dalam posisi duduk di kursi sofa. Begitu juga dengan kedua temannya. Kepala Asti dipangkuan paha kanannya. Sedangkan kepala Dian disamping kiri tubuh Asti. Keduanya berada di atas lantai bawah kursi sofa. Mereka bertiga masih dalam keadaan telanjang. Kedua temannya juga terbangun dan naik ke atas kursi sofa untuk memeluknya. Tetapi Kiky beranjak dari kursi sofa.
Dia mencari suara alarm jam weker itu. Ternyata di sebuah rak kecil di ruang keluarga rumah Asti. Pukul dua tepat. Dimatikannya alarm jam weker itu. Dia kembali ke kursi sofa. Ternyata kedua temannya kembali tertidur lagi dalam keadaan berpelukan. Kiky tidak tega membangunkannya. Kedua wajah temannya kelihatan begitu lelah.
Kiky meninggalkan rumah Asti dan kedua temannya setelah membersihkan cairan bekas kenikmatan yang menempel di beberapa bagian tubuhnya. Tidak lupa dia meninggalkan pesan bahwa malam ini dia ingin tidur di rumah Asti. Dia berjalan ke utara dan menunggu bus kota yang akan membawanya pulang ke kostnya.
Angkutan yang yang ditunggu datang dan ternyata penuh. Tetapi Kiky tetap naik juga. Hasilnya. Dia terdorong oleh penumpang lain ke depan. Dia bertabrakan dengan cewek berseragam SMU. Kedua payudara mereka saling bersentuhan. Terasa kedua payudara Kiky menegang. Tetapi cewek yang beratnya sekitar 49 kg dan tingginya sekitar 168 cm itu malah menggesekkan kedua payudaranya yang juga tegang ke kedua payudara Kiky sambil tersenyum ke arah Kiky.
Hanya sebentar. Kiky berusaha membalikkan tubuhnya. Dia malu kalau penumpang lain tahu. Dia berhasil membalikkan tubuhnya. Kebetulan waktu itu banyak penumpang yang turun. Dia mendapat tempat duduk berdampingan dengan cewek berseragam SMU yang tadi telah membuat dia bergairah.
"Yang tadi itu akan lebih asyik kalau kita berdua telanjang." bisik cewek yang rambut lurusnya hitam dan panjang ke telinga Kiky.
Kiky hanya tersenyum. Dilihatnya lebih seksama cewek itu. Lumayan juga. Sekilas terlihat sebuah tato bergambar sebuah hati di punggung tangan kirinya.
"Hanna. Hanna Kusnandar." dia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Kiky." Kiky membalas jabatan tangan Hanna.
Tangannya halus sekali. Ingin sekali Kiky memegangnya lebih lama. Sampai terdengar suara gemerincing uang receh tanda kondektur bus kota menarik ongkos. Kiky dan Hanna sama-sama memberi uang ke kondektur bus kota. Bersamaan dengan itu terdengar kernet bus meneriakkan sebuah nama sebuah tempat. Tempat itu adalah tempat biasanya Kiky turun dari bus kota untuk menuju ke kostnya. Kiky berpamitan kepada Hanna.
"Udah ya." kata Kiky sambil menyelipkan kartu namanya pada jabatan tangannya.
"Terima kasih." kata Hanna sambil tersenyum.
Kiky lalu turun. Dia tidak sadar kalau Hanna mengikutinya.. dia baru sadar ketika beberapa meter menjelang kostnya.
"Ayo kita lanjutkan yang tadi itu sambil telanjang." kata Hanna yang juga kelas 2 SMU sambil menepuk pundak Kiky.
Kiky melihat sekeliling. Beruntung sepi.
"Ayo." kata Kiky sambil menarik cewek berusia 16 tahun itu.
Mereka berdua lalu masuk ke kamar kost Kiky. Keduanya melepas sepatu dan langsung melepas semua pakaian mereka berdua sampai telanjang. Kiky terpana dengan kulit sawo matang Hanna.
Tubuhnya hampir penuh dengan tato. Sebuah tato bergambar ornamen rantai mengelilingi lengan kanannya. Di payudara kirinya yang berukuran 34 terdapat tato bergambar sebuah kalajengking. Sebuah tato bergambar ornamen gerigi mengelilingi pusarnya yang ditindik. Dari pinggang kanan dan kiri samping lubang pantat terdapat tato bergambar ornamen zig-zag dan membentuk huruf V. Sedangkan di sebelah kanan vagina terdapat tato kecil bergambar huruf H. Dan juga di sisi luar betis kiri terdapat tato bergambar sebuah keris.
Kiky menghampiri Hanna yang berdiri di spring bednya dan memegang sebuah botol Bioglo Breast Oil. Dia lalu bersimpuh di depannya. Niatnya ingin menghisap vagina Hanna dengan lidahnya. Tetapi Hanna lebih cepat bereaksi. Dia meremas payudara kanan Kiky sambil menuangkan BBO ke belahan payudara Kiky. Hanna yang juga telah duduk bersimpuh lalu meratakannya ke tubuh Kiky sampai batas perut dengan tangan kanannya. Terutama di kedua payudara Kiky sambil meremasnya.
Dia lalu menyerahkan botol BBO ke Kiky. Kiky lalu memutar dan dari belakang meratakan BBO ke tubuh Hanna sampai batas perut juga dengan tangan kanannya. Dia kembali memutar ke depan dan menuangkan BBO ke seluruh tubuh Hanna termasuk ke bagian bawah perut dan meratakannya.
Hanna lalu merebut botol BBO dari tangan Kiky dan balas menuangkan BBO ke bagian bawah perut dan tidak lupa meratakannya. Keduanya lalu saling berbagi BBO dan mengoleskan ke kedua tangan mereka masing-masing. Mereka berdua berpelukan dan saling menggesekkan kedua payudara sambil masih dalam keadaan duduk bersimpuh.
Kiky lalu mendorong halus tubuh Hanna untuk merebahkan tubuhnya ke lantai. Dia juga merebahkan tubuhnya di samping kiri Hanna. Tangan kirinya lalu meremas payudara kanan Hanna. Sedangkan Hanna juga balas meremas payudara kiri Kiky dengan tangan kirinya. Kiky mengambil botol BBO yang tadi diletakkan di pinggir spring bed. Dituangkannya ke payudara kanan Hanna yang diremas sendiri oleh Hanna.
Kiky lalu menungging untuk meletakkan botol BBO ke meja riasnya. Dari samping kiri Hanna meremas-remas pantat Kiky yang basah karena BBO. Kemudian didorongnya tubuh Kiky yang mengakibatkan Kiky jatuh terlentang. Dengan cepat Hanna mengambil kembali botol BBO dan dari atas tubuh Kiky dia menuangkan kembali ke kedua payudaranya.
Kedua tangannya lalu meremas kedua payudara Kiky sambil dia duduk tepat diatas vagina Kiky yang membuat kedua vagina mereka berdua bergesekan. Kedua kakinya menjepit pinggang Kiky yang juga meremas kedua payudara Hanna. Lalu Hanna menurunkan tubuhnya ke bawah. Kedua puting payudaranya bergesekan dengan kedua puting payudara Kiky. Dilanjutkan dengan kedua payudara mereka berdua yang menempel dan saling bergesekan ditambah dengan saling menggesek vagina.
Permainan mereka berdua semakin panas. Sesekali Hanna menaikkan tubuhnya kembali dan menggesekkan kedua puting payudaranya ke kedua puting payudara Kiky. Ditambah dengan remasan kedua tangan Kiky pada pantat Hanna. Didorongnya juga pantat Hanna ke atas dan ke bawah yang membuat vagina mereka berdua semakin keras bergesekan.
Lalu Hanna memelorotkan tubuhnya ke bawah. Dihisapnya payudara kiri Kiky sambil diremasnya. Mulutnya menjelajah lagi ke bawah. Dijilatinya pusar Kiky sambil kedua tangannya meremas kedua payudara Kiky. Lidah Hanna semakin turun ke bawah. Dihisapnya vagina Kiky dengan lidahnya sambil kedua tangannya meremas sendiri kedua payudaranya. Kiky juga hanya bisa meremas sendiri kedua payudaranya.
Hanna telah puas dalam menghisap vagina Kiky dengan lidahnya. Kemudian dia merebahkan tubuhnya dan mengangkangkan kedua kakinya. Kiky tahu maksud Hanna. Dia langsung saja menghisap vagina Hanna dengan lidahnya. Kali ini dia juga berniat meremas sendiri kedua payudaranya. Tetapi kedua tangan Hanna telah membimbingnya untuk bersama-sama meremas kedua payudara Hanna.
Kembali mereka berdua saling tindih dan menempelkan vagina. Kedua vagina mereka berdua saling bergesekan bersamaan dengan kedua payudara mereka berdua yang juga saling gesek. Ditambah lagi dengan saling jilat lidah. Benar-benar sebuah permainan yang menggairahkan dan dapat mengundang birahi bagi orang lain yang melihatnya.
Jarum jam dinidng di kamar Kiky menunjukkan pukul empat tepat. Keduanya lalu membersihkan BBO yang merata di seluruh tubuh mereka dengan handuk.
Sementara itu Asti dan Dian telah bangun dari tidurnya. Asti telah siap mengantarkan Dian pulang ke rumahnya di kawasan Kotagede dengan Honda Supranya. Sepanjang perjalanan Dian memeluk erat Asti. Terkadang di jalanan yang agak sepi, dia meremas salah satu payudara Asti yang besar itu.
Di perempatan lampu merah GOR Among Rogo, Dian minta ijin untuk gantian dalam mengendarai sepeda motor. Beberapa kali dia mengerem secara mendadak yang mebuat kedua payudara Asti yang dilapisi kaos Sophie Martin ketat itu menempel ke punggung Dian. Asti membalas perlakuan Dian dengan menggesekkan kedua payudaranya ke punggung Dian. Ketika jalanan sepi, kedua tangannya juga membelai kedua paha Dian yang juga suka memakai rok seragam 15 cm diatas lutut.
Bersamaan dengan perginya Asti dan Dian dari rumah Asti, terdengar ketukan di pintu kamar Kiky. Kiky dan Hanna yang telah selesai dalam membersihkan BBO agak terkejut. Dengan cepat Kiky menguasai keadaan.
"Sana. Kamu sembunyi di kamar mandi dulu." Perintah Kiky kepada Hanna sambil melilitkan handuk ke tubuhnya. Dia lalu menuju ke depan pintu kamarnya. Dia berharap yang mengetuk pintu kamarnya adalah Winny. Dia punya sebuah rencana.
Ternyata betul. Yang mengetuk pintu kamarnya adalah Winny. Kiky hanya tersenyum.
"Kok pakai handuk sich?" tanya Winny.
"Mau mandi nich. Ikut nggak?" jawab Kiky sambil menawarkan diri.
"Waah. Kamu kok nggak ajak-ajak aku sich." kata Winny yang sorot matanya ke belakang. Kiky bingung dan melirik ke belakang.
Astaga..
Ternyata Hanna masih berada diatas spring bed dengan posisi yang mengundang birahi. Winny lalu mendorong Kiky yang masih terpana di depan pintu kamarnya. Dia lalu melepas semua pakaian seragam sekolahnya termasuk pakaian dalamnya. Dengan agak jengkel Kiky menutup dan mengunci pintu kamarnya.
Dia jengkel terhadap Hanna yang tidak segera menuju kamar mandi. Padahal dia berencana ketika Winny masuk dia akan membantu melepas semua pakaian seragam sekolahnya. Bukan untuk mandi. Memenag dia menawarkan untuk mandi bersama. Tapi itu hanya basa-basi. Sebetulnya setelah Winny telanjang dan handuk yang melilit di tubuhnya terlepas, dia akan mendorong Winny ke tembok dan menggesekkan tubuhnya ke tubuh Winny. Dengan harapan Winny akan mendesah dan membuat Hanna keluar dari kamar mandi dan bergabung.
Rencananya batal. Tapi dia sudah tidak jengkel lagi. Posisi Winny dan Hanna dalam bercumbu mengundang birahi Kiky. Winny yang sedang berdiri dijilati pusarnya oleh Hanna yang menggesekkan puting payudara kanannya ke vagina Winny. Kiky lalu melepas lilitan handuknya dan ikut naik ke atas spring bed. Dari belakang dia menjilati pantat Winny sambil membelai paha kiri Winny.
Secara bersamaan Kiky dan Hanna berdiri dan berebutan saling menjilat lidah dengan Winny. Kedua payudara mereka bertiga saling bersentuhan. Mereka bertiga lalu sama-sama duduk di spring bed. Kiky yang setengah berbaring berciuman dengan Winny yang duduk di samping kirinya. Winny juga meremas kedua payudara Kiky secara bergantian dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya menyangga leher Kiky. Hanna sedang menghisap vagina Kiky dengan lidahnya.
Tangan kanan Winny mendorong tubuh Kiky untuk duduk. Lalu dia dari belakang meremas-remas kedua payudara Kiky. Sedangkan Hanna menghentikan hisapan lidah pada vagina Kiky. Mulutnya secara bergantian menghisap kedua payudara Kiky. Dan jari tengah tangan kanannya mengocok vagina Kiky.
Lalu Hanna duduk di belakang Winny dan dari belakang dia meremas-remas kedua payudara Winny dengan kedua tangannya. Sementara Winny masih tetap juga meremas-remas kedua payudara Kiky yang tangan kirinya membelai vaginanya sendiri.
Hanna kembali lagi ke depan. Dia mengangkangkan kedua kaki Kiky dan dia langsung menghisap vagina Kiky dengan lidahnya. Sedangkan Winny dari samping kanan menghisap payudara kanan Kiky. Tangan kanannya meremas payudara kiri Kiky. Sesekali lidahnya menjilati puting payudara kanan Kiky.
Winny pindah ke belakang Kiky dan dengan kedua tangannya yang bertumpu ke belakang dia mengangkangkan kedua kakinya. Kiky tahu maksud Winny. Dia dengan posisi miring menghisap vagina Winny dengan lidahnya. Sedangkan Hanna memposisikan vaginanya supaya bergesekan dengan vagina Kiky. Kedua kaki mereka berdua saling menyilang dan saling menggesekkan vagina. Sesekali Hanna juga membelai vagina Kiky.
Kiky telah puas dalam menghisap vagina Winny. Dia lalu duduk dan lidahnya lalu menjilati leher Hanna. Hanna yang juga telah duduk menjadi terjatuh kebelakang. Hal ini membuat Kiky leluasa dalam menjilati leher Hanna. Kedua payudaranya menggesek perut Hanna. Kedua tangannya juga meremas kedua payudara Hanna. Sedangkan Winny menggesekkan kedua payudaranya ke pantat Kiky.
Hanna tidak leluasa dengan jilatan lidah Kiky pada lehernya. Mulutnya berusaha menangkap lidah Kiky. Akhirnya Hanna dan Kiky saling berjilatan lidah. Kedua payudara mereka berdua saling bergesekan. Winny juga masih menggesekkan kedua payudaranya ke pantat Kiky.
Kiky lalu duduk di atas kepala Hanna dan menyodorkan vaginanya ke mulut Hanna. Hanna langsung menghisapnya dengan lidahnya. Kiky sendiri meremas-remas kedua payudara bergantian dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya membelai vaginanya sendiri. Winny tidak mau kalah. Dia menggesekkan vaginanya ke vagina Hanna. Tangan kanannya bergantian membantu meremas kedua payudara Kiky. Sedangkan tangan kirinya untuk menumpu tubuhnya yang miring ke belakang. Kedua payudaranya diremas oleh kedua tangan Hanna.
"Aku mau kencing nich." tiba-tiba Hanna berteriak.
"Aku juga nich." kata Winny pula.
"Gini aja. Kita bertiga saling mengencingi vagina. Kalian berdua saling menempelkan vagina. Aku kencing dari atas." kata Kiky.
Winny lalu telentang berlawanan dengan tubuh Hanna yang juga telentang. Kedua kaki mereka berdua saling mengangkang sehingga pantat mereka berdua menempel. Sedangkan Kiky berdiri mengangkang diantara kedua kaki temannya yang dilipat. Akhirnya mereka bertiga mengeluarkan air kencing mereka yang bercampur dengan air kenikmatan.
Kiky dan Hanna telah selesai dengan kencingnya. Mereka berdua lalu berdiri di atas spring bed. Dilihatnya Winny masih kencing. Mereka berdua serentak duduk dan berebutan menerima air kencing Winny dengan mulutnya. Ketika itu pula Winny telah selesai dengan kencingnya. Dari samping kanan Kiky memegang paha kanan Winny dan menghisap vagina Winny dengan lidahnya. Sedangkan Hanna dari samping kiri memegang paha kiri Winny dan juga menghisap vagina Winny dengan lidahnya. Kiky dan Hanna saling berebutan menghisap vagina Winny dengan lidah masing-masing.
Kiky masih menghisap vagina Hanna dengan lidahnya. Sedangkan mata Winny menangkap sesuatu di atas meja rias kecil di kamar Kiky yang menarik perhatiannya. Dia mengambil sesuatu itu yang ternyata sebuah mentimun. Dijilatinya mentimun tersebut. Dia lalu memasukkan mentimun tersebut ke vaginanya. Dikeluarkan lagi. Dimasukkan lagi. Akhirnya mentimun tersebut keluar masuk vaginanya. Semakin lama semakin cepat. Sementara Kiky dan Hanna telah melakukan posisi 69 dan saling menghisap vagina.
Winny lalu naik kembali ke atas spring bed. Mentimunnya disodorkan ke vagina Hanna yang masih dihisap oleh lidah Kiky. Dikeluarmasukkan mentimun tersebut ke vagina Hanna. Kiky merubah posisinya. Kini dia duduk di atas vagina Hanna dan mentimun tersebut dimasukkan sendiri ke vaginanya. Mereka berdua saling mendorong mentimun tersebut. Sedangkan Winny membungkam teriakan Kiky dengan mulutnya. Kedua lidah mereka saling berjilatan.
Vagina Kiky kembali ke mulut Hanna yang kedua tangannya mengocok mentimun ke vaginanya sendiri. Lidahnya menghisap vagina Kiky yang masih berciuman dengan Winny dan juga saling meremas kedua payudara. Sesekali Winny juga menghisap kedua payudara Hanna bergantian. Sesekali juga Winny juga menyodorkan kedua payudaranya untuk dihisap Winny.
Tanpa terasa telah hampir 3 jam mereka bertiga larut dalam permainan yang panas dan dahsyat. Keasyikan mereka terganggu dengan bunyi nada dering HP Nokia 3350 milik Kiky. Kiky keluar dari permainan. Dilihatnya HPnya. Ternyata SMS dari Asti. Kalau kamu datang lagi. Langusng masuk aja. Kunci pintunya di bawah kaki kursi bambu yang besar. Begitu bunyi SMSnya.
Dilihatnya Winny dan Hanna masih asyik dengan permainannya.
"Udah yuk. Kita lanjutkan di rumah temanku." kata Kiky sambil membereskan spring bednya yang berantakan dan basah air kencing dan air kenikmatan.
"Iya. Tapi mandi dulu. Gerah nich." kata Winny sambil melepaskan diri dari jamahan Hanna.
Dia lalu menuju ke kamar mandi. Sejenak kemudian terdengar suara air kran pancuran.
"Aku pulang dulu ya?" kata Hanna sambil memakai kembali pakaian seragam sekolahnya.
"Nggak usah." kata Winny dari dalam kamar mandi.
"Aku kan harus ganti pakaian dulu."
"Pinjam punyaku saja. Sana, Mandi dulu. Kusiapkan pakaiannya." kata Winny yang baru keluar dari kamar mandi.
"Kalau begitu, aku pinjam HPnya ya Ky. Mau pamit orang rumah dulu."
"Silahkan pakai saja. Aku duluan mandi ya?" kata Kiky.
Hanna hanya mengangguk. Dia mengambil HP Kiky dan memencet nomor rumahnya. Sedangkan Winny keluar dari kamar Kiky untuk berganti pakaian dan membawa pakaian ganti untuk Hanna.
Kamarnya tepat di depan kamar Kiky. Beruntung teman-teman kostnya asyik dengan kegiatannya masing-masing. Biasanya antara pukul 3 sore sampai pukul 9 malam, mereka saling berkunjung atau berkumpul di ruang santai. Tapi kali iniruang santai pun kelihatan sepi. Winny malah khawatir teman-teman kostnya mendengar desahan-desahan mereka bertiga dan di dalam kamar saling asyik sendiri. Tapi Winny menepis anggapan itu. Dia tahu kalau semua kamar kost disini kedap suara. Pikirannya buyar.
"Kok melamun." kata seorang teman kostnya dari depan kamarnya yang berada di samping kamar Winny.
"Nggak melamun kok. Cuma bingung. Kenapa sepi? Pada kemana yang lain?" tanya Winny.
"Ooo. Itu. Kan besok kami ujian. Udah ya?" kata teman kostnya itu sambil masuk ke kamarnya.
Winny baru sadar kalau selain dia dan Kiky, semua penghuni kost lainnya adalah satu jurusan di sebuah PTS terkenal di Yogya Utara. Dia lalu masuk ke kamarnya. Beberapa menit kemudian dia sudah keluar lagi dan masuk ke kamar Kiky kembali.
Dilihatnya Kiky telah siap dengan pakaiannya. Kaos merah ketat yang hampir tak berlengan tanpa memakai bra yang dipadu dengan celana jeans hitam. Dia duduk di bangku meja rias dan membaca majalah Aneka sambil memangku jaket jeans yang juga berwarna hitam.
Winny sendiri memakai kaos putih agak tipis yang biasa saja dan berlengan panjang serta memakai bra berwarna putih. Hanya saja kalau dia mengangkat kedua tangannya ke atas maka pusarnya akan kelihatan. Dia memakai rok panjang jeans biru dengan belahan selutut di samping kanan kirinya. Dia memakai rok tersebut dengan tanpa memakai celana dalam.
Dia juga telah menyiapkan baju biru berlengan panjang dengan celana jeans hitam untuk dipakai Hanna. Hanna kemudian memakainya tanpa memakai pakaian dalam.
"Berani sekali kamu." komentar Kiky yang juga tidak memakai celana dalam.
"Nggak apa-apa. Kan sudah malam. Kita makan dulu ya? Lapar nich. Dari siang kan kosong. " kata Hanna sambil menepuk perutnya.
"Iya. Ya. Kita kan dari tadi hanya saling 'makan' tubuh kita." tambah Winny sambil tersenyum yang juga disambut senyuman juga oleh Kiky dan Hanna.
"Ayolah." kata Kiky.
Kemudian mereka keluar dari kost setelah sebelumnya berpamitan kepada salah satu teman kost. Mereka bertiga makan di warug Bakmi Goreng di pinggir jalan Kaliurang. Kebetulan warung tersebut sepi.
Pada waktu makan Hanna menceritakan pengalamannya ketika bercumbu dengan sesama wanita. Pada waktu itu dia sedang bermasturbasi di kamar rumahnya. Salah satu tangannya masuk ke dalam celana dalam. Pakaian satu-satunya yang masih dia pakai. Tahu-tahu kakaknya sudah berada di belakangnya. Kakaknya menawarkan bantuan untuk memuaskannya. Hanna menolak. Tapi kakaknya yang berusia 25 tahun itu memaksa. Kakaknya telah membuka sendiri pakaiannya sampai tinggall pakaian dalam.
Akhirnya Hanna menuruti kemauan kakaknya setelah kakaknya berjanji untuk melakukannya hanya satu kali ini saja. Setelah peristiwa itu malah Hanna yang ketagihan dan sering saling memuaskan bersama kakaknya. Bahkan tadi disamping pamit ke rumah, dia juga minta kakaknya untuk datang bergabung. Tapi ternyata kakaknya ada acara lain.
Setelah itu giliran Winny yang bercerita. 6 bulan yang lalu Winny kost di tempat sebelumnya. Selama beberapa hari pertama Winny tidak mengalami hal yang aneh-aneh. Ketika hari ke tujuh dalam tidurnya Winny merasakan ada yang melucuti pakaiannya. Winny terbangun dan tetap terpejam. Selama beberapa detik Winny merasakan tangan-tangan yang menggerayangi tubuhnya itu adalah tangan cowoknya. Winny baru setengah sadar ketika dia tahu bagaimana mungkin cowoknya bisa masuk ke kamarnya yang terkunci dari dalam.
Winny baru sepenuhnya sadar ketika kedua payudaranya bergesekan dengan kedua payudara lain. Winny membuka matanya. Dilihatnya ibu kostnya yang hampir berusia kepala lima itu menidihinya. Dengan sekuat tenaga dia mendorong tubuh ibu kostnya sambil marah-marah.
Malam itu juga dia pergi dari kostnya dan menginap sementara di kost cowoknya. Beruntung yang punya kost mau tahu dengan masalahnya. Esoknya ditemani cowoknya dia mencari kost baru. Ketemulah kost yang sekarang dia huni. Dan terjadilah peristiwa tadi pagi karena dia entah kenapa menjadi terangsang dengan tubuh Kiky yang yang penuh busa sabun. Kiky juga menambahi bahwa dia tertarik dengan Winny yang melepas pakaian dalamnya sambil meliuk-liukkan tubuhnya seperti goyangannya Inul.
Akhirnya mereka bertiga selesai makan dan beruntung masih ada bus kota yang masih jalan. Rencananya mereka bertiga akan berjalan saja menunu rumah Asti sambil menikmati suasana malam di kawasan UGM. Mereka bertiga sampai di rumah Asti ketika jarum jam tangan Winny menunjukkan pukul setengah sembilan lebih lima menit. Kiky segera mengambil kunci pintu masuk yang disembunyikan Asti di bawah kaki kursi bambu. Mereka bertiga masuk rumah setelah Kiky membuka pintu rumah Asti.
Begitu masuk terdengar desahan-desahan kenikmatan dari sebuah kamar. Mereka bertiga setengah berlari menuju ke kamar itu. Di dalam kamar terdapat sebuah spring bed besar. Di atas spring itu Asti dan Dian tidur saling berpelukan dan saling menyilangkan kedua kaki untuk bergesekan vagina. Mereka berdua menghentikan permainannya ketika ada yang datang.
"Wah. Bawa teman ya?" kata Asti.
"Iya." jawab Kiky yang melongo begitu juga dengan Winny dan Hanna.
"Kok bengong sich. Ayo lepas semua pakaian kalian." kata Dian yang melepaskan pelukan Asti. Dia kemudian duduk di samping Asti yang masih tiduran miring.
Perkataan Dian membuat mereka bertiga cepat-cepat melepas semua pakaian yang dipakai. Winny terlebih dulu naik ke atas spring bed dan menghampiri Dian yang duduk mengangkangkan kedua kakinya. Winny langsung menghisap vagina Dian dengan lidahnya. Sedangkan Kiky masih berdiri dan meremas-remas sendiri kedua payudaranya.
Hanna juga naik ke atas spring bed lalu duduk di belakang Dian dengan kedua kaki dikangkangkan juga. Dari belakang dia menggesekkan kedua payudaranya. Asti bangkit dari tidurnya. Dari samping kiri dia menjilati wajah Hanna. Kedua bibir mereka berdua akhirnya bertemu dan terjadilah perang lidah.
Asti dan Hanna saling berjilatan lidah di belakang punggung Dian. Tangan kiri Hanna dari belakang meremas payudara kiri Dian yang saling berjilatan lidah juga dengan Winny yang pindah ke samping kiri Dian. Kiky ikut naik ke atas spring bed. Dihisapnya vagina Dian dengan lidahnya. Tangan kiri Dian meremas payudara kanan Winny. Sedangkan tangan kanannya berusaha meraih payudara kiri Kiky dan meremasnya.
Asti kemudian maju ke samping kanan Dian. Dia lalu menjilati leher Dian bersamaan dengan Winny yang juga menjilati leher Dian dari samping kiri Dian. Keduanya secara bersamaan pula menghisap payudara Dian. Asti menghisap payudara kanan Dian dan Winny menghisap payudara kiri Dian. Sedangkan Kiky masih menghisap vagina Dian dengan lidahnya dan Hanna dari belakang Dian menggesekkan kedua payudaranya ke punggung Dian.
Asti dan Winny lalu menghampiri Hanna menelentangkan tubuh Hanna. Asti lalu menghisap vagina Hanna dengan lidahnya diantara kedua kaki Hanna yang mengangkang. Sedangkan Winny saling berciuman dengan Hanna sebentar untuk kemudian Winny duduk di atas kepala Hanna. Hanna lalu menghisap vagina Winny dengan lidahnya. Sedangkan Dian dan Kiky menghisap kedua payudara Winny. Dian menghisap payudara kanan Winny dari samping kanan dan Kiky menghisap payudara kiri Winny dari samping kiri.
Dian kemudian mengambil beberapa buah dildo dari dalam tasnya. Lalu dia memasukkan salah satunya ke vaginanya dan dari belakang Kiky pelan-pelan dimasukkan ke lubang pantat Kiky. Kiky terkejut dan menghentikan dalam menghisap payudara kiri Winny. Dia agak berontak dan dari belakang kedua tangan Dian meremas kedua payudara Kiky.
Sedangkan Asti mengambil salah satu dildo dan memasukkannya ke vaginanya dan duduk di atas vagina Hanna sekaligus memasukkan dildo tersebut ke vagina Hanna. Salah satu tangannya juga mengambil sebuah dildo lagi dan dengan tangan kirinya mengocok vagina Kiky dengan dildo tersebut. Dia mengambil sebuah dildo lagi dan dengan tangan kanannya memasukkan dildo tersebut ke lubang pantat Winny yang sedang berciuman dengan Hanna
Akhirnya pergumulan mereka berlima satu sama lain selesai. Mereka berlima heran dengan birahi dan gairah mereka berlima yang begitu tinggi yang membuat mereka bisa saling memuaskan satu sama lain selama hampir lima jam.
Tanpa diminta Dian yang masih telanjang begitu juga dengan yang lainnya lalu menceritakan tentang dirinya ketika diperkosa dua kakak kelas satu sekolah yang lesbi ketika masih sekolah di sekolah yang lama. Sebetulnya bukan diperkosa. Karena Dian tidak merasa kesakitan bahkan mengalami kenikmatan. Waktu itu Dian masih kelas 1 SMP dan menjalani masa perkenalan siswa baru. Rupanya Dian diincar oleh pasangan lesbi itu. Ketika bubaran sekolah Dian menunggu jemputan. Sampai sekolahnya sepi, dia masih belum dijemput. Tahu-tahu Dian diseret mereka berdua masuk ke dalam kamar mandi sekolah. Keduanya melucuti semua pakaiannya termasu pakaian dalamnya sampai telanjang.
Dari depan dan belakang mulut dan kedua tangan mereka berdua menggerayangi tubuhnya. Dian sendiri karena sebagai siswa baru masih takut. Dian hanya menuruti kemauan mereka berdua. Sejak saat itu mereka bertiga sampai setahun sering masuk ke kamar mandi sekolah dan melakukannya kembali. Walaupun sekedar meremas kedua payudara dari luar atau tangan masuk ke celana dalam untuk membelai vagina dan jari mengocok vagina. Atau sekedar berciuman. Mereka bertiga berani melakukan hal yang lebih jebat lagi sampai telanjang di salah satu rumah mereka bertiga ketika sepi.
Mereka bertiga kepergok guru oleh seorang guru yang sebetulnya mereka bertiga mengagumi guru tersebut yang meskipun sudah berusia sekitar 45 tahun tetapi masih kelihatan merangsang birahi dan gairah. Mereka bertiga waktu itu tidak kuat menahan birahi sehingga tidak sadar kalau sudah telanjang dan membuat curiga guru tersebut yang mendengar desahan-desahan aneh dari dalam kamar mandi sekolah.
Mereka bertiga langsung disidang dan dikeluarkan dari sekolah yang membuat Dian pindah di sekolah yang sama dengan Kiky dan Asti. Sedangkan pasangan lesbi kakak kelas sekolahnya itu pindah ke kota lain.
Cerita Dian membuat gairah Kiky, Winny, Asti dan Hanna naik. Tanpa dikomando mereka berempat serentak menyerbu Dian. Kembali Dian mengalami 'perkosaan' yang menggairahkan. Permainan yang panas berlanjut sampai akhirnya mereka berlima kelelahan dan tertidur.
Pagi itu yang pertama kali bangun adalah Hanna. Matanya begitu terbuka langsung tepat mengarah ke jam dinding di kamar Asti itu. Pukul sembilan kurang beberapa menit lagi.
"Waah. Kita telat." teriak Hanna yang kaget yang membuat teman-temannya bangun.
"Nggak usah masuk sekolah ah. Capek nich." kata Winny.
"Ya. Tapi salah satu beli sarapan dong." kata Kiky.
"Aku saja." kata Hanna sambil bangkit dari spring bed.
"Mari. Kutemani." kata Winny yang kemudian mengikuti Hanna masuk ke kamar mandi yang berada di kamar itu itu juga untuk membersihkan tubuh.
Sementara yang lain membereskan kamar Asti yang berantakan. Sebentar kemudian Winny dan Hanna telah keluar dari kamar mandi dan berpakaian untuk membeli sarapan. Sambil menunggu sarapan Kiky dan Asti juga mandi. Dian mau menyusul, tapi mendadak HPnya berbunyi. Dia mengurungkan niatnya. Dia selesai berbicara dengan yang mengcallnya ketika Kiky dan Asti selesai mandi.
"Siapa?" tanya Kiky sambil memakai pakaiannya tanpa memakai pakaian dalam.
"Mantan kakak kelasku yang lesbi itu datang ke Yogya." jawab Dian.
"Trus?" tanya Kiky lagi.
"Mereka berdua kuundang kesini."
"Wah. Asyik dong." kata Asti yang juga telah memakai pakaiannya.
"Tambah ramai lagi dengan kakakku yang tadi kutelepon dan kuminta datang." kata Hanna yang ternyata sudah berada di depan pintu kamar dan mendengar pembicaraan mereka bertiga.
"Masih ditambah mantan ibu kostku yang juga kutelepon." kata Winny yang memeluk Hanna dari belakang sambil melepas semua kancing baju yang dipakai Hanna.
"Sarapan dulu ah." kata Hanna sambil menghindar dari kedua tangan Winny yang telah berhasil melepas semua kancing baju yang dipakainya.
Dia keluar dari kamar dan menuju ruang makan dimana dia menaruh sarapan hasil belanjaannya dengan Winny. Dia sengaja tidak mengancingkan kembali baju yang dipakainya. Dibiarkannya baju yang dipakainya terbuka.
"Kalian sarapan duluan dech. Aku mandi dulu." Kata Dian yang dari tadi masih telanjang. Dia lalu menuju ke kamar mandi. Winny yang birahinya naik lagi mencoba menyusul Dian. Dia dicegah oleh Kiky dan Asti.
"Udah ah. Sarapan dulu." Kata Kiky dan Asti hampir bersamaan sambil menarik kedua tangan Winny. Mereka bertiga menyusul Hanna yang telah sarapan nasi bungkus terlebih dahulu.
Beberapa menit kemudian Dian juga menyusul sarapan hanya dengan melilitkan handuk di tubuhnya. Hanna yang telah selesai makan kemudian naik ke atas meja makan dan meliuk-liukkan tubuhnya sambil melepas baju yang dipakainya.
Ting.. Tong..
Mereka berlima menuju ruang tamu termasuk Hanna yang memakai bajunya kembali. Ternyata yang datang adalah kakak Hanna. Bersamaan dibelakangnya jarak lima langkah adalah mantan ibu kost Winny. Seperempat jam kemudian kedua mantan kakak kelas Dian yang lesbi juga datang sambil membawa seorang cewek lagi dari sekolahnya yang baru yang pada awalnya mendapat perlakuan yang sama dengan perlakuan yang didapat Dian.
Mereka semua lalu menonton VCD yang berjudul Boob Bowl yang dibintangi oleh Danni Ashe dan model-modelnya. Mereka menonton VCD yang dibawa oleh kakak Hanna itu di ruang keluarga. Mereka semua memulai lagi permainan dari situ. Permainan yang lebih dahsyat yang membakar birahi dan gairah mereka semua sampai keesokan paginya. Sampai adanya sesuatu yang mengagetkan dan mengejutkan. Yang penulis sendiri bingung untuk melanjutkannya.
Barangkali ada pembaca yang mau membuat lanjutannya. Silahkan berkorepondensi melalui e-mail. Aku berharap ada kaum lesbi yang berminat untuk kulihat aksinya dalam bercumbu secara langsung untuk kutuangkan ke dalam bentuk cerita.