watch sexy videos at nza-vids!

Situs Cerita Sex Dewasa




Cerita Panas Dewasa
CeritaPenyiksaanCerita
www.ceritakita.hexat.com

Angel In Cage

Salam kenal, panggil saja aku Tight
(nama ini mungkin melambangkan
suatu yang "ketat" yang berhubungan
dengan fantasi aku tentang BDSM),
aku pendatang baru dalam dunia ini.
Aku seorang lelaki normal dari
keluarga sederhana yang sedang
menimba ilmu di universitas swasta
ternama di kota kembang. Dalam usia
21 tahun ini mungkin aku tergolong
sangat hijau soal BDSM akan tetapi
diriku ini sangat berminat dalam salah
satu kategori sex yang mungkin orang
bilang "menyimpang". Dalam
kesempatan ini aku akan berbagi
fantasi sex yang merupakan khayalan
pribadi yang mungkin "belum" dalam
direalisasikan dalam dunia nyata.
*****
Berawal dari chating dan berkiriman
email disitus khusus penggemar
Bondage, aku berkenalan dengan
seorang nyonya, eghh.. nona muda
karena diliat dari usianya baru 25-an,
seksi, lekuk badannya terlihat kencang
dibalik pakaian ketatnya. Sebut saja
Angel karena parasnya putih bagai
bidadari dengan rambut lurus tak
kalah dengan bintang iklan shampoo.
Setelah mengobrol dan saling
mengenal lebih jauh ternyata kami
dalam satu universitas yang sama
hanya beda angkatan dan jurusan
saja.
Pertemuan demi pertemuan kami
lakukan, pada akhirnya kami setuju
melakukan hubungan pada tahap
lebih lanjut. Hari sudah mulai gelap,
aku yang lagi nyantai bermain game
dikomputer, mendengar dering hape
ternyata dari Angel yang ngajak
ketemuan dicafe tak jauh dari
kampus, kami pun bertemu dan
setelah berbincang-bincang setelah
sepakat, Angel mengajak aku ikut
mobilnya, ternyata dia orang kaya,
tuturku melihat BMW biru tipe baru.
Didalam mobil ternyata Angel sudah
mempersiapkan segalanya. Dia
meminta aku membuka semua
pakaian, termasuk CD, spontan aku
kaget karena ini pertama kalinya aku
telanjang didepan cewe, tapi apa
daya permainan sudah dimulai, untung
kaca mobilnya tidak tembus dalam
kegelapan malam, hanya saja AC
mobil terasa menusuk badan yang tak
terbungkus lagi, "Ini merupakan ujian
kepercayaan," pikir aku dalam hati.
Angel meminta aku menurut dan
menjadi budaknya, meskipun dalam
perjanjian permainan kami sepakat
bergantian antara menjadi "budak"
dan "majikan". Ternyata Angel sudah
mengambil keputusan aku sebagai
budaknya terlebih dahulu. Angel
mengeluarkan barang-barang yang
mungkin baru aku lihat aslinya, biasa
aku melihat di vCD atau internet.
Badanku tambah merinding
memikirkan apa yang akan Angel
lakukan, "Heii.. kenapa bengong?,
takut?" hardik Angel memecah
keheningan. "Ah.. nggak.. nggak kok,"
jawab aku terbata-bata. Terasa
tangannya yang halus membelai
wajahku, kucium aroma yang
menyegarkan yang dapat membuai
pria. "Kamu harus nurut saya, kalo
nggak saya hukum lebih berat," kata-
katanya sambil mulai memasangkan
hood (topeng yang menutupi seluruh
kepala ketat dengan satu-satunya
lubang yang tersedia hanyalah tepat
pada lubang hidung saja). Kepalaku
terasa digencet helm fullface baru,
lebih sesak, jantungku berdegup
dalam kebutaan aku dikagetkan Angel
yang cekatan memborgol tanganku
kebelakang badan. Aku hanya bisa
duduk tak berdaya menunggu
perlakuan dari mistress-ku. "Gimana?
Sabar ya saya bawa kamu ketempat
saya, tapi untuk sekarang kamu tau
nyampe aja ok, nikmati aja," kata
Angel membuat aku tambah bingung.
Dalam perjalanan yang tidak tau arah,
aku dipermainkan mulai dari menjepit
kedua putingku dengan jepitan
jemuran, "Aaagh," rintihku ketika
Angel sesekali menyentil jepitan
tersebut, kadang Angel juga
mengocok kemaluanku yang sudah
tegang dari pertama naik mobil. Aku
hanya dapat merintih dan tak lama
kurasa mobil berhenti, terdengar suara
pintu terbuka yang ternyata Angel
membuka gerbang. "Sampai juga
akhirnya,..tapi dimana ini ya," tanya
diriku dalam hati. Setelah masuk
garasi, Angel membuka pintuku dan
menuntunku. Dalam keadaan
telanjang aku ditarik "Ah..," rintihku
ternyata Angel menarik kemaluanku
sebagai "tongkat penuntun" sampai
pada suatu ruangan dia membuka
hood dikepalaku. Kukejap-kejapkan
mata beberapa saat menyesuaikan
pandanganku dengan cahaya di
ruangan itu. Kemudian kulihat Angel
sudah berganti pakaian dengan
pakaian ketat serba hitam, seksi
dilengkapi High-heel (sepatu bertumit
tinggi). Kulihat juga ruangan yang
belum pernah kubayangkan, berbagai
alat tergantung di ruangan ini. Dalam
kebingungan aku disadarkan dengan
penjepit yang dilepas yang
menimbulkan nyeri karena darah yang
mulai mengalir pada puting yang telah
lama yang dijepit, borgolku pun
dilepas, sekarang aku terbebas.
"Tight, sekarang kamu bebas pakai
ruangan ini (ruang penyiksaan) dan
ruangan sebelah (kamar tidur)disana
semua tersedia, tapi jangan sekali-kali
kamu keluar dari 2 ruangan ini, karena
diluar sana berkeliaran anjing penjaga
yang hanya mengenal saya," kata
Angel sambil membelai sekujur
tubuhku. Memang terdengar suara
anjing lebih dari satu kurasa. "Terus..
saya ngapain" tanya aku dalam
kebingunan dalam ruangan yang
cukup besar dan luas yang penuh
dengan wewangian yang membuat
gairah meningkat."Hebat.. ternyata dia
professional" sambil melihat ruangan
yang membuat diriku lebih bergairah.
"Tight, mulailah, sekarang kamu
master di ruangan ini, saya budak
kamu, ayo" pintanya memelas dengan
nakal.
"Ok saya mulai sesuai perjanjian
kamu milik saya malem ini" tegas aku
sambil langsung mengambil sebuah
topeng yang terdapat lubang di mata,
hidung dan mulut. Kupasangkan ketat
di wajahnya, Angel tampak
menikmati hal ini. Lalu kuikat rambut
panjangnya dengan tali agar tidak
menggangu aktivitas aku. Dengan
cekatan aku melepas semua pakaian
yang dikenakannya hanya tersisa CD
putih membalut tubuh yang putih,
halus dan wangi tersebut. Tak tahan
aku langsung meraba-raba sekujur
tubuh tersebut, desahan nafas Angel
makin memburu ketika aku
memainkan putingnya. "Aku akan
menggunakan gaya barat dalam
permainan kali ini, ok Angel," tanyaku
yang dijawab dengan anggukan yang
pasrah.
Kuambil dan kupasangkan sarung
tangan panjang (Arm-binder-Body
Restraints) pada setiap lengannya, lalu
disatukan melipat ke belakang
punggung dan kemudian dibalut
dengan arm-binder dan sabuk
pengaitnya dikancingkan di depan
tubuh. Kini sepasang lengan halus itu
bukan miliknya lagi, tak bergeming
sekalipun Angel berusaha
menggerakkan tubuh, mungkin pegal
pikirku. Dalam ketidakberdayaan
tersebut Angel kubimbing ke sebuah
spread-bar papan untuk kaki dan
kuperintahkan Angel melebarkan
kakinya tersebut dan kukunci setelah
pas, sekarang Angel tidak dapat
merapatkan kakinya lagi, kulihat CD-
nya mulai basah karena rangsangan.
Lalu kuambil sebuah ball-gagged
sebesar bola ping-pong tanpa basa-
basi kubenamkan dalam mulutnya
dan kuikat penjepit dibelakangnya.
Selanjutnya wide-collar untuk
menyangga lehernya agar selalu
mendongak.
Mulailah aku memainkan kemaluan
yang sudah basah tersebut dengan
mengklitik-klitik membuat desahan
nafas Angel makin memburu diselingi
rintihan yang tertahan ball-gag
dimulutnya. Tak puas dengan itu aku
mengambil sepasang penjepit lengkap
dengan rantai dan serangkaian
pemberatnya. Angel terlihat
terperanjat menatap benda itu. Sambil
tersenyum aku memasang jepitan itu
di puting kirinya. Senyumamku makin
lebar melihat wajah Angel yang
meringis kesakitan menahankan rasa
perih yang serasa membakar.
Kemudian aku melanjutkan dengan
puting kanannya. Tubuhnya
menggelinjang menahan sakit,
kemudian aku tertawa-tawa kecil,
puas rasanya pikirku sambil
memasang beberapa pemberat
sehingga putingnya tertarik kebawah
dan sebagai akibatnya jepitannya
semakin kuat.
Aksi selanjutnya kugunting CD, terlihat
rambut-rambut dikemaluannya
menebar bau khas wanita, tak tahan
aku lansung meraba, membelai
tubuhnya dari atas sampai bawah, lalu
berjongkok dan mulai merangsang
vaginanya dengan mulutku. Nafas
Angel makin tersengal-sengal
menikmati jilatan pada vagina sampai
lama kelamaan membuat Angel tidak
tahan dan hampir orgasme. Tetapi
pada saat itu aku sadar Angel hampir
mencapai puncak, spontan aku
menghentikan permainan. "Tidak
sekarang Pleasee.. terusin," pikirku
melihat gelengan kepala dan mata
Angel yang mengharapkan aku
melanjutkan tapi sayang aku tidak
mau melakukan, Angel tetap memelas
dengan kata-kata tak jelas karena
terhalang ball-gag.
Kulihat alat elektronik berupa sabuk
berbentuk CD dengan 2 tonjolan (dildo)
panjang - satu besar dan lainnya
agak sedang dengan pengatur waktu.
"Wah barang bagus nih perlu dicoba,"
pikirku sambil langsung menyetel
waktu jalan-berhentinya alat tersebut
setiap 5 menit sekali, lalu lansung
diikatkan pada pinggang Angel yang
sudah mulai lemas dan putus asa
karena tidak dapat orgasme. Dengan
melintasi selangkangannya
kumasukan setiap dildo tersebut
memasuki masing-masing lubangnya;
anus dan vagina, sebelumnya
kulumurkan minyak agar tidak lecet
dan kemudian tak lupa aku
kancingkan agar kencang pada sabuk
pinggangnya, lalu rantai yang mengait
kedua puting susunya tadi sekarang
ditambatkan juga ke sabuk penahan
di pinggangnya itu.
Lengkap sudah penderitaan Angel,
tubuhnya makin lunglai terasa saat
kulepas dari spread-bar kakinya sudah
tidak sekuat tadi, tapi permainan
belum berakhir, kukaitkan sebuah
rantai panjang pada collar dilehernya
dan mulai menarik dia untuk "berjalan-
jalan" dengan 2 dildo dan high-heel
Angel susah untuk berjalan, napasnya
terengah-engah setelah mengantar
aku melihat kamar sebelah yang
memang sudah tersedia semua dari
ranjang, kamar mandi, kulkas berisi
makanan dan minuman. Kubuka ball-
gagg dan penutup kepalanya, tapi
masih dalam keadaan berdiri dengan
collar dari bahan keras yang
mengharuskan Angel tetap
mendongak. "Masih bisa lanjut,
sayang" bisikku dekat telinganya. "Iya,
terusin donk saya belum puas nih,"
jawabnya. "Boleh sayang, saya
nggakkan sungkan lagi".
Sekarang aku biarkan bagian
mukanya bebas karena aku sedang
memasangkan sabuk kulit pada
bagian hig-heelnya. Lalu kaitan
dipasangkan pada ring yang terdapat
di setiap sabuk tersebut, sehingga
mendekatkan kedua kakinya dan
menghalangi langkahnya kelak. Untuk
lebih membatasi langkahnya aku
memakaikan semacam cocoon (rok
panjang) dari bahan latex. Bereslah
bagian bawah yang sudah terpasang
high-heel, cacoon, sabuk 2 dildo
otomatis tinggal wajah yang cantik
mulai lesu.
Aku memasangkan blindfold pada
kedua matanya, kepalanya dibungkus
dengan hood (topeng yang menutupi
seluruh kepala) yang tadi kupakai
dimobil. Lalu dinding pemisah kedua
lubang hidung tersebut dikaitkan
dengan ring
www.ceritakita.hexat.com
jepit. Yang menjadikan
Angel bagaikan kerbau yang harus
mengikut jika ditarik.Kubimbing Angel
menuju "kandang" sebuah jeruji besi
yang bisa disetting ketinggiannya dan
hanya berdiameter �50cm. Angel
harus melangkah mengikuti dengan
penuh kehati-hatian, agar tak terjatuh.
Ternyata Angel menyadari denyitan
suara pintu kandang yang dibuka,
dalam kegelapan Angel berusaha
menolak, namun mana mungkin Angel
melawan karena dia tidak punya
pilihan. Akhirnya dengan terpaksa
Angel harus menghuni kandang agar
Angel selalu berdiri, maka ujung rantai
penuntun tadi kulepaskan dan
kusetting tinggi kandang tersebut
sampai kepalanya keluar dan karena
ada bulatan yang cukup untuk leher
kumasukkan leher tersebut hingga
hanya badan Angel didalam kandang
dan bagian kepala diluar. Belum puas
melihat penderitaan Angel kubelitkan
kejeruji pada collar leher dengan
rantai penghubung kedua puting
susunya. "Selesai," spontan kataku
dengan bangga sambil keluar dan
menggembok pintu kandang.
Tinggallah kini Angel berperan sebagai
tahanan itu sendirian dalam
penderitaannya. Berulang kali kakinya
bergerak lelah dan ingin turun, namun
gantungan leher dan puting susunya
memaksanya untuk terus bertahan,
entah sampai kapan siksaan ini
berlangsung yang pasti aku mulai
memencet tombol pada sabuk 2 dildo
tersebut dan dildo yang sudah
tertanam tersebut akan bergetar-getar
dan meliuk-liuk setiap 5 menit sekali
jalan-berhenti-jalan-berhenti, satu
yang dapat aku pastikan Angel akan
putus asa dalam mencapai orgasme
yang tertunda-tunda tersebut. Seakan
kurang puas aku memperhatikan
bagian bawah kandang tersebut
ternyata siksaan untuk Angel belum
berakhir, landasan pijaknya berupa
lempengan yang dapat ditarik keluar,
dibaliknya adalah timbunan butir-
butiran lunak yang kemudian merosot
saat terinjak oleh high-heel. Perlahan
tapi pasti Angel mulai merasakan
siksaan yang sesungguhnya.
"Tampaknya saya harus meninggalkan
untuk beberapa waktu agar kamu
dapat menikmati siksaan yang
dihadiahkan ini ya sayang," bisikku
penuh dengan kemenangan.
"Emh.. mh.. mhh," jawab Angel sambil
geleng-geleng. Tapi apa daya aku
sudah berjalan keruang sebelah untuk
bersantai beberapa saat sambil
membayangkan benda-benda yang
belum kupakai diruangan tersebut bila
diriku dalam posisi seperti Angel
sebagai seorang "Slave".
*****
Mungkin masih banyak kekurangan
dalam cerita ini karena cerita diatas
merupakan fantasiku yang bersumber
dari VCD, aku akan berusaha lebih
baik lagi dalam berfantasi agar lebih
baik di kemudian hari. Aku
mengharapkan bila ada komentar
atau 'mungkin' se'aliran' dengan cerita
diatas dan memiliki ketertarikan
dalam hal diatas lalu ingin
merealisasikannya dalam dunia nyata,
aku sangat mengharapkannya, dalam
hal ini aku mengharapkan seorang
wanita (untuk sementara karena
beberapa factor) sebagai patner dalam
permainan Master & Slave.
E N D
1|1|5214




Home
Cerita-XXX
Cerita Stim
Cerita Erotis
Sumber Cerita
Thai Stories


© 2009 - 2014 CeritaKita-X
Cerita mesum dan Artikel seks