watch sexy videos at nza-vids!

Situs Cerita Sex Dewasa




Cerita Dewasa Skandal
www.ceritakita.hexat.com

Gairah Mantan Kekasih

Sepulang sekolah kurasakan suasana
yang sepi di rumahku. Satu persatu
nomor telepon teman kusambung
dan tiada yang ada di rumah. Sesaat
kucoba telepon mantan pacarku,
ternyata ada, dan kucoba satunya
lagi dan ternyata juga ada. Kuajak
mereka janjian ke rumahku.
Sejam telah berlalu. Mereka berdua
akhirnya datang. Suasana sepi rumah
hilang. Akhirnya kami saling
bercanda. Rian dan Anto adalah
mantanku dan kami awalnya teman
yang cukup akrab dan suka
berkumpul bersama. Sebenarnya
masih ada perasaan suka di hatiku
terhadap mereka. Rasanya kurindu
akan suasana dulu. Kami mulai
bercanda dan duduk bersamaan. Rian
memang mantanku yang agresif.
Terkadang ia memegang tanganku
dan juga merangkulku. Anto melihat
reaksi Rian tampaknya ia tak mau
kalah. Hal yang sama pun ia lakukan.
Mungkin karena mereka mantanku
maka aku tidak canggung.
Sebenarnya aku menyukai sentuhan-
sentuhan mereka. Tahap demi tahap
kejadian pun terlewati. Kadang aku
dipeluk Rian dan kadang aku
dipelukan Anto. Aku pun tak mau
kalah, kebetulan Anto saat itu diam
dan kupeluk ia dari belakang. “Rin, itu
kamu empuk ya,” sahut Anto sambil
menggoyangkan punggungnya yang
tertempel dadaku sehingga
bergesekan. Kurasakan nyilu dan
nikmat di putingku, dan membuatku
terdiam sesaat. Kemudian,
“Masa, sori Nto.. tapi enak ya,”
ucapku sambil bercanda.
“Kayak gitu nggak enak, yang enak
kayak ini,” perlahan Rian menarikku
dan perlahan kulepaskan Anto.
Rian memelukku, tangannya
kurasakan menyentuh dadaku dan
mengusap-usapnya lalu meremas-
remas.
Sesaat kuterdiam menahan nafas
dan agak terkaget dengan sentuhan
Rian. Kurasakan putingku mengeras
dan menegang membuat aliran
darahku terangsang keseluruh tubuh.
Rasanya nyilu dan nikmat membuat
seluruh tubuhku merinding dan
lemas. Perlahan mengalir ketonjolan
didekat saluran kencingku. Kemudian
kurasakan bibir vagina dan anusku
berdenyut-denyut. Kusadari aku
terangsang. Untung Rian tak
menyentuh selangkanganku. “Udah
yan, lepasin tangannya dong!” ucapku
sambil kedua tanganku melepaskan
kedua tangan Rian dari dadaku.
Walaupun sebenarnya kusuka, tapi
kutolak karena aku terangsang.
Kurasakan sebuah bibir mencium
kupingku. Mataku melirik ke arah
wajah tersebut dan kulihat sekilas
wajah Anto. Sesaat kuterdiam
kembali. Nikmat di dalam darahku
mengalir kembali. Bibir Anto
kemudian melumat daun telingaku.
Kurasakan nikmat dan lembut mulut
Anto dan membuatku tidak dapat
mengelak dan menolak. Perlahan
lidah Anto menjulur masuk ke lubang
telingaku. “Aaahh..” hanya itu yang
bisa kuucapkan. Daguku terangkat
tinggi. Kurasakan putingku mengeras
dan menegang menjadi sensitif.
Kurasakan nyilu dan nikmat di
putingku.
Tampaknya Rian tak mau kalah.
Segera tangannya meremas-remas
dadaku. Perlahan kurasakan mulut
Rian melumat bibirku. Lidahnya
menjilati semua yang ada di mulutku.
Aku hanya bisa terdiam tak bergerak,
kurasakan pikiranku melayang jauh.
Birahiku mengalir di dalam darahku.
Tubuhku semakin sensitif dan haus
akan sentuhan. Terlintas di pikiranku
berharap mendapatkan yang lebih
lagi. Kurasakan buaian tangan Anto di
pahaku sehingga membuat daerah
sensitif di selangkanganku semakin
menjadi. Kurasakan rokku perlahan
diangkat Anto. Tangannya mengelus-
elus pahaku dari daerah paha luar,
dalam dan sampai di belahan
selangkanganku.
Terlintas di pikiranku bahaya bila
pembantuku melihat kejadian ini.
Perlahan kulepaskan bibirku dari bibir
Rian. Dengan suara yang tegang dan
gemetar akhirnya dapat kuucapkan,
“Udah dong..! Jangan ya, nanti
pembantuku ngeliat.”
Akhirnya mereka berhenti.
“Sorry ya Rin, aku kangen ama
kamu,” ucap Anto.
“Aku juga, maaf ya.. abis tubuh
kamu bagus nggak kayak pacar gua
sekarang,” sahut Rian sambil salah
satu tangannya mengelus dadaku.
“Nggak apa-apa aku juga, kita ke
atas yuk!” ucapku.
Lalu kami bergegas pindah ke atas.
Selesai naik tangga ternyata Rian
langsung memelukku sambil berjalan.
Kedua tangannya menggerayangi
buah dadaku. Kurasakan putingku
menegang nyilu yang nikmat. Birahi
mengalir dalam darahku membuatku
terangsang. Kemudian kami bertiga
duduk. Dan tak lama kemudian
tubuhku kali ini dirangkul oleh Anto.
Tangannya mengelus dan meraba
pahaku, kemudian perlahan
menyusup di rokku. Tak lama
kemudian celana dalamku yang
membentuk belahan kemaluanku
terlihat jelas. Tangannya bergerak
dari bagian paha luar, dalam, dan
selangkanganku. Terasa bibir
vaginaku berdenyut dan sensitif.
Sebenarnya tanpa mereka sadari aku
sedang menikmati kejadian ini dan
aku terangsang. Aku berusaha
menyembunyikan perasaan ini.
“Rina.. Paha kamu mulus.. putih.. kulit
kamu lembut ya,” sahut Anto dengan
kedua tangan yang menikmati
tubuhku. Sesaat kemudian kurasakan
tangan Rian mendekap salah satu
buah dadaku yang sedang
terangsang. Sesaat nafasku tertahan
kemudian batinku terdiam. Kurasakan
nikmat di dadaku. Putingku sedang
dialiri darah birahi. Perlahan daguku
terangkat tinggi. Akhirnya nafasku
berburu.
Tampaknya Rian dan Anto tahu bila
aku terangsang. Tanpa basa basi lagi
mereka melakukan permainan
selanjutnya. Perlahan tangan Rian
yang mendekap dadaku turun dan
menyusup kaosku. Kurasakan tangan
Rian menyentuh kulit perutku dan
menyusup sampai mendekap dadaku
yang tertutup BH dan kemudian
meremas-remas. Daguku terangkat
tinggi. Kemudian bibir Rian kurasakan
mengecup dan mencuimi leherku.
Mataku terpejam dan kugigit lembut
bibir bawahku.
“Oouuhh..” dengan pelan desahan itu
keluar dari mulutku. Semakin
kukeluarkan suara dari mulut maka
semakin mereka menjadi. Kurasakan
tali BH-ku terlepas dan BH-ku
mengendor. Entah siapa yang
melakukannya. Kurasakan tangan
Rian mendekap dadaku secara
langsung. “Aahh,” kurasakan. Dadaku
diremas-remas lagi dan kemudian
kedua putingku dimainkan oleh Rian.
Nikmatnya!
Perlahan BH dan kaosku diangkat.
Udara pun menyentuh putingku
langsung dan merangsang tubuhku.
Celana dalamku dibuka Anto. Kaos
dan BH-ku dilepas Rian. Rokku tidak
ketinggalan. Pakaian yang
menyelimuti tubuhku berserakan
entah berada dimana.
Akhirnya tiada sehelai kainpun di
tubuh ini. Semakin tubuhku polos
semakin buaian udara merangsang
tubuhku. Rasanya tubuh ini ingin
dinikmati. Perlahan tangan Anto
membuat kakiku mengangkang
lebar. Rasanya buaian angin
merangsang paha dalam dan daerah
kemaluanku dan membuatku
berharap untuk mendapatkan
kenikmatan. Kurasakan bibir Anto
menyentuh dan mengecup bibir
vaginaku. Daguku terus terangkat
tinggi dan dadaku reflek membusung
seakan menyodorkan diri. Kurasakan
seperti ada setrum yang mengalir
dari bibir vagina ke seluruh tubuh.
“Oouuhh..” dengan panjang
kuucapkan. Kurasakan tangan Rian
meremas dadaku dan memainkan
putingku. Ah, dua titik sensitifku
terangsang. Dengan reflek dadaku
kubusungkan sesampai-sampainya.
Tampaknya Rian tidak diam
melihatku begini. Segera ia
menghisap salah satu putingku lagi.
Ah, sekarang ketiga titik sensitifku
terangsang. Kurasakan jari-jari Anto
perlahan masuk ke liang vaginaku.
Lalu keluar lagi dan akhirnya keluar
masuk dengan cepat dan serakah.
Kurasakan birahiku melayang dan
terangsang membuatku pasrah dan
menikmati cara mereka yang sedang
menikmati tubuhku. Kuarasakan
kemaluanku basah. Anusku juga
terkena air yang mengalir.
Tampaknya Anto mengetahui hal ini.
Perlahan salah satu jarinya masuk ke
anusku. Semakin lama anusku licin
dan jari Anto dapat keluar masuk
mudah. Akhirnya jari-jari Anto keluar
masuk dikedua liang tubuhku. Nikmat
kurasakan dan entah mengapa
semakin kusodorkan kedua liangku
ke arahnya. Bibir Anto menikmati
daerah pinggang dan perutku. Aah,
seperti listrik mengalir dalam darahku
dan juga daerah daerah tubuhku
yang mereka sentuh.
Akhirnya kuterbaring dan kulihat
Anto melepaskan celananya. Kulihat
miliknya terhunus dan ia tujukan ke
liang vaginaku. Kurasakan sentuhan
miliknya di bibir vaginaku. Perlahan-
lahan masuk. Dagu dan dadaku
terangkat tinggi. “Aaahh..” kuucapkan
sambil akhirnya milik Anto menancap
dalam di liang vaginaku. Kemudian ia
keluar-masukkan. Kurasakan gesekan
milik Anto keluar masuk. Nikmat
rasanya sampai-sampai anusku
berdenyut-denyut. Mataku setengah
terpejam dan kadang-kadang
tubuhku goyang karena tak tahan
merasakan nikmat. Sekilas terlihat
Rian melepaskan celananya. Kulihat
miliknya lalu ia tempelkan ke
mulutku. Kurasakan di bibirku dan
tampaknya aku menyukainya.
Perlahan miliknya dimasukkan ke
dalam mulutku. Entah mengapa
mulutku terangsang. Lalu kudekap
milik Rian dengan tanganku. Kuayun-
ayunkan dan kuhisap dengan
mulutku. Kurasakan seluk beluknya
dan kunikmati dengan lidah dan
mulutku. Kujilat, kuhisap, kutelan dan
seterusnya.
Beberapa saat kemudian kurubah
posisiku jadi mengungging. Dengan
begini mulutku dapat menikmati milik
Rian yang terhunus. Perlahan
kurasakan kenikmatan yang berbeda.
Milik Anto perlahan ia cabut dari liang
vaginaku dan kemudian ia hunuskan
ke anusku yang kurasakan
berdenyut-denyut nikmat. Perlahan ia
masukkan ke anusku yang sudah
terangsang, basah dan longgar
karena jemarinya. Akhirnya tertancap
dalam dan ia keluar masukkan
dengan pelan. Karena sudah licin
maka ia keluar-masukkan dengan
cepat dan akhirnya menyembur
cairan di liang anusku.
“Ouuhh..” kuucapkan sambil
menikmati semburan yang Anto
keluarkan. Setelah itu Anto
mendiamkan miliknya diam
tertancap. Sesaat kemudian ia
mainkan lagi. Anusku sangat licin
karena cairannya. Kadang ia
keluarkan dulu dan kemudian dia
tancapkan lagi. Tampaknya ia
sengaja. Karena setiap tancapan aku
mendesah karena merasakan nikmat.
Beberapa saat kemudian kurasakan
banyak cairan yang menyembur dari
milik Rian. Karena kubenar-benar
terangsang maka kurasakan nikmat.
Lalu kutelan dan entah mengapa
malah membuatku tambah
terangsang. Setelah habis kulepaskan
hisapanku. Rian terdiam. Anto
menarik pundakku. Sehingga ia dapat
memelukku dari belakang.
Tangannya meraba-raba dadaku.
Kurasakan ia berdiri dan aku
tergantung di miliknya yang
menancap. Kulihat Rian
menghampiriku lagi. Kurasakan
miliknya ia tancapkan ke liang
vaginaku. Ah, aku diapit. Kurasakan
kedua liangku mereka masuki. Dan
akhirnya kami sama-sama sampai
puncak dan puas.
Suasana rumah yang sepi sangat
merangsang kami. Kemudian aku
ajak mereka ke kamarku. Di sana
tubuhku mereka nikmati lagi dan lagi.
Aku pun menikmatinya juga. Karena gairah kami
www.ceritakita.hexat.com
yang tinggi maka kami
lakukan berulang-ulang. Sampai
disaat kuhisap milik mereka dan
tiada cairan yang mereka keluarkan
di mulutku dan liangku. Kurasakan
tak ada semburan.
Karena sudah malam akhirnya kami
jalan keluar bertiga. Kami jalan-jalan
dengan mobilku yang kaca filmnya
hampir 100%. Kami main di utara
Jakarta. Kemudian kami buat mobil
goyang sampai jam 04:00 pagi. Tentu
kami melakukan istirahat. Dan kami
keluar dan balik jam 04:00 lebih.
Tampaknya gairah seumur kami
memang fit. Anto dan Rian bergiliran
menyetir. Dan diperjalanan tiada
sehelai kainpun di tubuhku. Kondisi
kaca mobil yang memungkinkan
sehingga selepas dari mojok aku pun
masih bercinta dengan mereka.
Sampai-sampai penjaga karcis pun
tidak melihat tubuh polosku.
Diperjalanan aku duduk di belakang
dan mereka bergiliran bercinta
denganku. Mungkin karena tubuhku
yang lebih unggul dari cewek-cewek
lain jadi mereka tidak menyia-
nyiakan kesempatan yang jarang ini.
Dan mereka terus menikmati
tubuhku.
1 | 1 | 3419
BACK
Kumpulan Cerita Dewasa




Home
Cerita-XXX
Cerita Stim
Cerita Erotis
Sumber Cerita
Thai Stories


© 2009 - 2014 CeritaKita-X
Cerita mesum dan Artikel seks